DUA CINTA SATU ARENA. Mungkin kata itu yang pas bagi seorang suami yang memadu kasih dengan dua club top di eropa yang bersaing di laga pamungkas turnamen terelit sejagat raya. Ya, si Nyonya tua dan si nyonya besar adalah dua istri bagi saya. Keduanya harus berantem di arena demi mempertahankan gengsi di hadapan suaminya. Mau tak mau saya harus rela meliha keduanya beradu fisik karena itupun hasil dari perjuangan mereka. Dan saya harus tetap melihat keduanya bertanding walau hati dag dig dug tak karuan. Pertandingan pun dimulai.
KEMBALI KE ARTIKEL