Seorang rekan debat selalu berkata bahwa "jiwa-pikiran-berpikir adalah proses - kinerja otak",Jadi ia beranggapan bahwa awal dari segalanya terjadi di atau dari otak fisik-semua fenomena psikologis termasuk berpikir dianggap "produk otak fisik"
Sekarang mari kita analisis benar tidaknya *teorinya tsb.melalui penelusuran berjenjang hingga kita dapat menemukan awal mula dari alasan munculnya teori tsb.
APA yang membuat otak bisa berkinerja, mungkinkah otak bisa berkinerja tanpa stimulus dari luar otak fisik ? Itu pertanyaan pertama yang sangat mendasar.Karena otak adalah wujud fisik-materi dan di alam yang namanya materi itu mustahil bisa bekerja sendirian.Di alam materi bersinergi dengan energi.Nah dalam diri manusia otak materi bekerjasama dengan APA ? Karena mustahil otak fisik-system saraf  dapat bekerja sendiri secara tiba tiba tanpa stimulus dari luar atau interaksi dengan unsur luar otak fisik
Rekan saya tsb menjawab ; otak dapat berproses - berkinerja karena ada interaksi antar neuron.Terus saya tanya lagi ; Mengapa bisa terjadi interaksi antar neuron ? Ia menjawab itu karena ada gelombang elektrik otak yang membuat neuron ber vibrasi.Terus saya tanya lagi ; Kenapa bisa muncul gelombang elektrik otak ? Ia menjawab karena ada rangsangan via indera.Terus saya tanya lagi ; Mengapa bisa muncul rangsangan dari dunia indera ? Ia menjawab karena ada input dari luar atau dari pengalaman
Jadi ujung ujungnya ia menyandarkan terjadinya proses otak yang disebut "berpikir" itu pada input indera serta input dari luar apakah itu lingkungan, pendidikan atau dunia pengalaman manusia.Jadi ia tidak mau menjadikan jiwa yang otonom sebagai stimulus awal yang menggerakkan otak fisik sebagaimana penjelasan umum dualist termasuk saya
Tapi dari jawaban yang ia buat sudah dapat diketahui bahwa yang namanya otak fisik tidaklah bisa bekerja sendiri,Ia butuh energi listrik sebagai vibrator,butuh input dari luar apakah dari dunia indera atau lingkungan atau pengalaman.Hanya yang namanya energi listrik itu sifatnya kan hanya penghantar serta vibrator,Ia bukanlah stimulus awal,Orang menjadi teis atau ateis atau berbuat kriminal bukan karena di otaknya ada energi listrik tapi karena dalam jiwa nya muncul niat hasrat kehendak atau pergumulan pemikiran yang lalu gerak jiwa itu memunculkan energi listrik di otak
Apakah manusia itu robot dari lingkungan atau pengalamannya ? Atau robot dari dunia inderawinya dan mutlak tunduk pada input input dari luar tanpa misal ada perlawanan ? Kalau manusia bisa melawan input yang masuk kedalam dirinya mengapa itu bisa terjadi ? Nah sampai di sini sebenarnya rahasia otonomi jiwa akan mulai terbongkar
Sekarang bagaimana dunia indera bisa memberi input pada otak bila tanpa melalui jiwa atau jiwa tengah dlm keadaan fasif ?
Contoh pada seorang yang murung,putus asa maka bisakah input indera nya atau input dari luar-dari lingkungan bisa menggerakkan otak fisiknya ? Orang yg murung-putus asa mana reaktif dengan  dunia indera nya maupun lingkungan atau input dari luar karena jiwanya tengah pasif.Artinya,Dunia indera dapat aktif memberi rangsangan itu bila jiwa kita tidak sedang bermasalah demikian pula dengan input dari luar
Jadi darisini mulai ketahuan peran sentral dari jiwa sebagai stimulus awal yang menggerakkan otak fisik
Jiwa pun dapat melawan input input dari luar yang datang kedalam dirinya dan artinya ia tak bisa selalu menjadi robot lingkungan,pendidikan atau indoktrinasi,Mengapa ?
Itu karena dalam jiwa ada unsur unsur pengendali atau O.S (Operation system)nya jiwa ; nurani-akal-nafsu,3 Â unsur jiwa inilah yang lebih mengendali kemana arah berpikir,Apa yang akan dilakukan.Jiwa dapat melawan lingkungan bila itu berlawanan dengan nurani serta akal budi nya
Jadi dalam jiwa itu ada sesuatu yang bersifat otonom dari mekanisme biologis tubuh termasuk fungsi saraf yang akan mengarahkan kemana pikirannya bergerak,Apakah kepada menjadi teis atau ateis atau melakukan hal baik atau hal jahat.
Jadi orang mengarah ke menjadi teis atau ateis itu bukan karena mekanisme biologis tubuh dan bukan pula karena fungsi system saraf tapi karena ada OTONOMI JIWA dan otonomi tsb bisa terjadi karena gerak jiwa tidak terikat secara mekanis dengan gerak biologis tubuh.Jadi karena memiliki sifat otonom maka jiwa dapat mengarahkan kemana arah pikiran bergerak tanpa terikat hal yang sifatnya material dalam tubuh manusia
Jadi bukan otak fisik atau system saraf yang menentukan kemana arah berpikir atau apa yang akan dilakukan tapi apa yang ada dalam jiwa.Bukan mekanisme system saraf yang membuat seseorang lalu menjadi teis atau ateis atau menjadi penganut ideologi tertentu atau memiliki filosofi hidup tertentu.
System saraf lebih pada tempat berlalu lintasnya alam pikiran manusia-bukan pengendali kemana arah pikiran berjalan
........
Mengapa saya sebut "teori" ? Ya karena bagaimana berpikir-gerak pikirab-bagaimana otak berproses atau berkinerja itu bukan suatu yang full dapat diamati secara empiris pake alat,Alat sebatas dapat membaca sinyal adanya gelombang elektrik di otak.Itu sebab penjelasan neurosains intinya lebih banyak bersifat teoritis
........
Artikel ke 2
APA YANG MENGENDALI JALAN PIKIRAN (?)
Sungguh aneh,Ada seorang yang mengatakan otak fisik manusia itu berbeda beda (?)
Pertanyaannya ; Jadi apakah system saraf itu tidak sama pada tiap orang ?
Jadi ilmu saraf haris mengacu pada system saraf siapa kalau tiap orang system saraf dan fungsi sarafnya berbeda beda ?
Menurut saya sebagaimana juga mekanisme biologis organ tubuh lainnya maka pada dasarnya otak fisik dan system saraf pada tiap orang itu sama.Tanya aldo dokter ..(!)
lalu,Apa nya yang tidak sama ?
Yang tidak sama adalah PIKIRAN YANG BERLALU LINTAS DALAM OTAK FISIK (SYSTEM SARAF).Artinya ; Otak dan pikiran itu 2 substansi yang berbeda (!) Cam kan itu sebagai dasar memahami bahwa yang berpikir itu PIKIRAN bukan materi otak
Kenapa bisa berbeda beda ?
Banyak faktor,misal karena unsur pengalaman,input yang masuk kedalam diri seseorang tidak sama,lingkungan, pendidikan,indoktrinasi dlsb.hal hal yang substansinya berasal dari luar otak (tidak di produksi sendiri oleh materi atau "daging" otak)
Apakah itu semua menentukan arah pikiran seseorang ?
Apakah pendidikan atau indoktrinasi atau lingkungan menentukan jalan pikiran seseorang ?
Jawabnya ; Tidak,Bahkan banyak yang melawan indoktrinasi,pendidikan maupun lingkungan atau budayanya.Karena manusia bukan robot indoktrinasi atau lingkungan atau budaya
Ada banyak hal yang mempengaruhi arah jalan pikiran manusia
Apa sih dalam diri yang membuat manusia bahkan bisa melawan lingkungan,indoktrinasi,pendidikan maupun budayanya ?
Rahasianya adalah ; Karena dalam jiwa ada 3 unsur ini ; nurani-akal-nafsu (OS-operation system software jiwa)
Contoh ; Bila lingkungan,indoktrinasi, pendidikan,budaya,adat istiadat dirasa berlawanan dengan nurani dan akal budi seseorang maka ia akan cenderung berontak (faktor nurani)
Faktor nafsu ; Bila unsur nafsu lebih kuat pada diri seseorang maka nasehat, pendidikan,lingkungan yang baik tetep tidak akan mempengaruhinya dan ia cenderung melawannya
Jadi betapa yang lebih menentukan arah jalan pikiran seseorang itu bukan otak fisik-bukan saraf-neuron-bukan fungsi saraf, Juga bukan lingkungan-pendidikan-indoktrinasi tapi unsur unsur dalam jiwa yang saya sebut sebagai OS nya jiwa ; nurani-akal-nafsu
Otak materi (daging) hanya infrastruktur fisik yang bersifat memfasilitasi sehingga apa yang hadir dari jiwa dan menjelma menjadi "pikiran" itu dapat hadir di dunia sadar biologis yang ditunjang system saraf tentunya
Jadi anda faham kan darimana pikiran berasal-apa yang mengendali alam pikiran manusia dan itu bukan sarana fisik nya
Jadi dimana benarnya teori "jiwa-pikiran produk otak fisik" kalau asal muasal tumbuhnya pikiran itu sendiri dan kemana arahnya bukan berasal dari otak fisik dan tidak dikendali otak fisik (?)
Mungkin ada yg berpendapat bahwa karaker "nurani-akal-nafsu" yang saya maksud itu suatu yang melekat pada neuron dan menyatu dengan fungsi neuron dan bukan dari jiwa (?)
Kalau begitu maka tiap yang punya otak- neuron otomatis punya nurani atau berakal budi atau punya nafsu ...(?)
Faktanya kan tidak,Banyak yang punya otak fisik sehat tapi tidak ber nurani atau tidak ber akal budi
Otak sehat kalau tidak ada hasrat kuat untuk belajar dan berpikir keras mustahil otak fisik otomatis bisa bikin pintar
Seorang yang stress,frustasi,jiwa nya hampa maka otak fisik dan neuronnya masih ada tapi gairah-nafsu untuk hidup seperti sudah lenyap
Jadi jiwa itulah yang menjadi asal muasal-stimulus-penggerak yang membuat pikiran bergerak-gelombang listrik otak muncul dan otak fisik bekerja
Silahkan buat bantahan dengan cara etis kalau anda memiliki jalan dan bahan untuk membantahnya.Interaksi anda akan membuat bahasan soal ini bisa lebih baik