APAKAH PIKIRAN ITU MATERI-KARENA (DIANGGAP) PRODUK DAN HASIL PROSES MATERIAL Â ?
Otak adalah materi berbentuk daging bahkan sampai ke saraf terhalusnya, Dan menyebut "pikiran produk otak" itu = menyebut pikiran produk materi. Dan kalau produk materi maka pikiran harus dianggap materi atau bersifat materi,Karena sains tidak mengenal produk materi yang "non materi" dalam artian diluar mekanisme material yang dikonstruks hukum fisika.Turunan atau produk materi itu akan mencerminkan karakter induk yang memproduknya
.................
Maka bila ada yang bikin teori "pikiran produk materi otak" ya konsekuensinya buktikan bahwa pikiran adalah materi dan berpikir adalah proses material dan hasilnya berbentuk materi yang dapat difahami secara ilmu materi (yang melibatksn hukum fisika).Buktikan misal hasil pergumulan berpikir seperti menjadi teis atau ateis adalah hasil proses material
Dalam sains yang namanya materi yang terlibat proses material dalam memproduk sesuatu itu semua ada dalam ruang lingkup mekanisme hukum fisika, Bahkan hingga level kuantum sains masih dapat menjelaskannya walau penjelasannya ketakpastian,Ketika materi itu berbentuk data data yang bermain dalam teknologi AI maka sains dapat menjelaskannya secara terstruktur dan AI juga tidak keluar dari ruang lingkup hukum fisika walau operasinya mengikuti prinsip algoritma
Nah sekarang pikiran dan berpikir bagaimana menjelaskannya secara sains bila mesti dikaitkan dengan hukum fisika ? Karena ciri materi adalah ia selalu ada dalam ruang lingkup hukum fisika-tak ada materi yang bisa keluar dari hukum fisika.Maka proses material secara sains itu sesuatu yang mesti dijelaskan secara hukum fisika
Lalu bagaimana menjelaskan secara konstruksi hukum fisika proses pikiran seseorang misal menjadi teis atau ateis,menjadi seorang tulus atau menjadi munafik ?
Ribet atau sulit atau bahkan tidak bisa ?
Ya kalau kendalanya demikian, bagi materialist baiknya jangan terlalu pede di ranah publik bicara teori "pikiran produk otak" tapi ketika diminta menjelaskan murni secara sains-dengan konstruksi hukum fisika  bagaimana menjelaskan secara sains beragam bentuk hasil berpikir atau hasil pergumulan pikiran seperti menjadi teis atau ateis hasilnya malah absurd
Beberapa ateis ketika menjawab tantangan diatas malah balik lagi memakai penjelasan bernuansa psikologis,Ya itu sudah bukan murni penjelasan material atuh.Penjelasan sainstifik itu modelnya seperti ketika menjelaskan AI atau fisika kuantum, Bisakah diterapkan ketika menjelaskan eksistensi pikiran supaya nampak paralel dengan teori "pikiran produk otak" ? Itu tantangan bagi siapapun yang berfihak pada teori "pikiran produk otak"
.........
Dalam literatur peradaban umat manusia pada umumnya tak ada yang memandang pikiran sebagai materi dan berpikir adalah kegiatan material
Tapi di era saat ini materialist mencoba membalikkan pandangan umum tersebut dengan membuat teori bahwa "pikiran produk materi otak".Kenapa saya sebut "teori" ? Karena tak pernah bisa dibuktikan secara empiris bagaimana "otak memproduk pikiran" kecuali hanya teoritis (bukan penjelasan empiris berdasar pengamatan empiris)
Bagaimana ketika seseorang memikirkan sesuatu itu tak pernah bisa di amati atau di observasi secara empirik walau menggunakan semua alat teknologi canggih yang pernah dibuat manusia apakah itu EEG,mikroskop elektron, fMRI,BCI-Neuralink dlsb
Sedang dalam sains yang namanya produk materi serta proses terbentuknya materi tsb bahkan hingga ke level AI atau ranah kuantum itu selalu bisa diamati indera walau dengan bantuan alat teknologi
Tapi siapa yang bisa menyaksikan secara empirik BAGAIMANA OTAK MATERI MEMPRODUK PIKIRAN ? Kecuali hanya dapat dijelaskan melalui penjelasan teoritis yang tentunya belum tentu sesuai dengan fakta sesungguhnya
Bagaimana sains menyimpulkan bahwa sesuatu adalah produk materi ? Tentu saja hasil produk tersebut harus dapat dibuktikan secara emprik dan proses memproduksinya harus dapat di jelaskan secara saintifik sebagaimana ketika sains menjelaskan eksistensi dunia materi
Sains tidak akan menyimpulkan bahwa teisme atau ateisme adalah produk materi karena keduanya tidak bersifat dan tidak berwujud materi dan proses bagaimana seseorang menjadi teis atau ateis sama sekali diluar pengamatan infrastruktur sains
Contoh ; hormon,sel darah,dlsb adalah produk dari materi yang ada dalam tubuh dan ilmu kedokteran dapat menjelaskannya.Tapi ilmu kedokteran akan angkat tangan ketika berhadapan  dengan persoalan psikologis yang menyangkut pikiran yang sudah bukan ranah materi
Apakah pikiran dapat diukur dan di prediksi berdasar pengamatan empiris dengan kualitas yang sama seperti ketika sains mengelola obyek materi ?
Bahkan Energi-sinyal-gelombang elektromagnetik hasil dari suatu proses material itu dapat diukur secara materi dengan menggunakan bantuan alat teknologi, Itu karena sifat materi masih melekat pada semua element tersebut, Tapi kapan hasil dari proses berpikir dapat diperlakukan serupa seperti itu ?