Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Dari Mana Kesadaran Ruhani Berasal? Apa Bedanya dengan Kesadaran Biologis?

7 Agustus 2024   08:41 Diperbarui: 7 Agustus 2024   10:07 157 3
Banyak orang yang meminta kepada saya untuk menjelaskan apa itu kesadaran. Mereka berharap saya menjelaskannya secara sainstifik,dengan bahasa ilmiah yang tepat berdasar pengamatan yang pasti dan terukur sama dengan kualitas pengamatan dan penjelasan yang dibuat sains ketika mengamati dan menjelaskan dunia materi

Saya cuma bisa mengelus dada .. inilah efek dari perkembangan sains-teknologi sampai sampai soal kesadaran pun dituntut dijelaskan spesifik harus serupa dengan penjelasan atas materi

Ini keliru,mengapa keliru ? .. karena dasar (yang membentuk) kesadaran bukan materi ! ..kalau kesadaran adalah produk materi-dibuat oleh materi ya wajar menuntut penjelasan spesifik ala penjelasan material yang terukur

Memang benar bahwa manusia memiliki tubuh yang didalamnya ada otak dan system saraf sebagai sumber kesadaran biologis,Tapi ingat bicara kesadaran itu bukan cuma bicara kesadaran biologis yang diakibatkan oleh keberadaan unsur material tubuh tapi juga bicara kesadaran psikologis,kesadaran ruhaniah.Ini yang sering disalah fahami,materialist mereduksi soal kesadaran semata hanya pada fungsi saraf padahal kesadaran ruhani sumbernya bukan fungsi saraf tapi fungsi unsur ruhani seperti keberadaan akal dan nurani

Apakah sains via neurosains bisa menggapai atau menjelaskan secara utuh seluruh fenomena kesadaran termasuk kesadaran ruhani hanya melalui pengamatan atas fungsi unsur saraf - neuron ?

Materialist malah menganggap ruhani itu tidak ada,maka mereka ingin mereduksi semua full pada penjelasan neurosaintis tanpa melibatkan unsur ruhani seperti akal ...pertanyaannya ; bisa kah atau apakah penjelasannya hanya teoritis-lebih bersifat dugaan -prediksi ?

Bisakah menjelaskan soal pemahaman manusia terhadap kebenaran-kebaikan etika,moral,kasih sayang melulu pada penjelasan tentang fungsi saraf tanpa melibatkan unsur akal serta nurani ?

Dalam agama wahyu dijelaskan bahwa manusia bisa faham serta bisa menghayati apa itu kebenaran,kebaikan,cinta kasih sayang dan beragam prinsip ruhaniah lain karena manusia dikaruniai akal budi serta hati nurani dan BUKAN SEMATA DIBERI OTAK DENGAN MILYARAN SEL SARAF.Karena yang memiliki otak sehat pun belum tentu otomatis ber akal budi serta ber nurani.Itu artinya akal dan saraf substansinya sudah berbeda

.................

Saya buka definisi kesadaran via google dan penjelasannya memang tidak tunggal tapi beragam-ada banyak yang menjelaskan dengan narasi berbeda.Jadi orang mendefinisikan kesadaran dari sudut pandang yang mereka fahami

Apapun kalimat yang berupaya dibuat manusia untuk menggambarkan kesadaran sebenarnya verifikator terbaik dari kesadaran adalah diri masing masing individu karena tiap diri manusia memilikinya

Jadi sebagus apapun narasi kalimat yang dibangun untuk menjelaskan kesadaran maka verifikator terbaik-paling valid adalah diri kita masing masing-bukan fihak luar dari diri kita,karena kita lah pemilik kesadaran

Baik memang untuk menggali ilmu perihal kesadaran tapi ingat bahwa apapun yang berupaya dilukiskan via kalimat maka kesadaranmu itu sendiri akan selalu lebih dalam dan lebih luas dari apa yang berupaya untuk dilukiskan via kalimat se ilmiah apapun

Jadi keliru kalau misal mengandalkan penjelasan terhadap apa itu kesadaran melulu pada penjelasan saintifik dan berharap penjelasan yang valid dan terukur karena jelas sains tidak pernah bisa menggapai apa itu ruang kesadaran. Ruang kesadaran terlalu dalam dan kompleks-rumit untuk digapai semua-seara keseluruhannya oleh sains.Intinya,soal kesadaran sains hanya bisa mengintip dari luar-tak akan bisa masuk ke kedalaman kesadaran ruhaniah.Maka kesadaran ruhaniah suatu yang sudah diluar ranah sains fisika-material dan lebih ideal masuk ranah metafisika

Bahkan ketika terbentuk neurosains sekalipun maka dunia kesadaran tetaplah banyak yang mysteri bagi neurosains, mengapa ? ..

Karena kesadaran bukan sekedar perihal fungsi organ saraf-neuron yang didalami oleh neurosains.Kesadaran yang sesungguhnya (psikologis-ruhaniah) berada dibalik seluruh saraf yang dimiliki manusia karena neuron sekedar sarana nya-bukan sumber kesadaran (psikoogis-ruhaniah).Neuron berfungsi sebagai transmitter bagi kesadaran ruhaniah atau ibarat kabel listrik transmitter bagi arus listrik tapi sumber listrik bukan berasal dari kabel

Sumber kesadaran biologis bisa saja kita menyebutnya saraf-neuron tapi kan yang namanya kesadaran itu bukan cuma biologis tapi juga kesadaran ruhani seperti kesadaran akali bahwa sesuatu itu benar atau salah,kesadaran nurani bahwa sesuatu itu baik atau buruk,kesadaran emotif bahwa kita mencintai seseorang itu bukan sekedar fungsi neuron karena yang membentuknya bukan neuron tapi sesuatu yang diluar saraf seperti unsur akal.

Jadi bukan saraf yang membuat seseorang faham bahwa sesuatu itu benar atau salah tapi akal yang sudah diluar unsur saraf

Jadi betapapun neurosains berupaya mengutak atik atau bicara atau menjelaskan soal kesadaran maka yang namanya kesadaran akan selalu berada meleber keluar dari wilayah neuron,utamanya ketika bicara kesadaran ruhaniah

Setiap orang punya otak tapi tidak semua ber akal budi atau menggunakan akal budi dalam berpikir itu sudah menunjukkan bahwa antara saraf dengan akal sudah merupakan dua substansi berbeda,satu materi dan satu non materi

Lalu mengapa materialist ngotot menolak keberadaan non materi dan menganggap semua produk materi otak ? Apakah seluruh penjelasan tentang kesadaran bisa direduksi pada penjelasan material,neurosaintis,saintifik ? ... ini lebih merupakan ilusi materialisme ilmiah

Mengapa sains tidak bisa menggapainya secara utuh-menyeluruh sebagaimana pengamatan atas benda-materi ?

Karena yang namanya kesadaran itu memiliki dimensi yang luas-bukan cuma sekedar kesadaran biologis yang banyak diulas dalam ilmu ilmu berbasis saintifik

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun