Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Penjelasan Agama vs Neurosains

16 Juli 2024   09:35 Diperbarui: 16 Juli 2024   09:35 25 0


PENJELASAN AGAMA VS NEUROSAINS

Perbedaan antara agama-juga psikologi klasik dengan neurosains dalam hal penjelasan soal kejiwaan termasuk kedalamnya masalah pikiran dan kesadaran adalah ; Agama melihatnya dari dalam,dari essensi dan substansinya.Sedang neurosains meneropong dari luar dari material infrastruktur otak yang dapat diamati dengan alat pencitraan

Analoginya ini seperti orang orang yang mengamati lautan dimana yang satu berdiri ditepi pantai mengamati fenomena apa yang timbul atau bisa nampak diatas permukaan lautan,Atau menggunakan alat tapi sebatas dengan berdiri ditepi pantai atau diatas permukaan laut.Dan yang lain dengan berupaya menyelam hingga ke dasarnya terdalam

Dan itulah manusia,makhluk paling kompleks dan multi dimensi.Disepanjang sejarah peradaban manusia ada beragam disiplin keilmuan yang menyelidiki manusia dari berbagai persefective berbeda.Orang bisa melihat manusia dari sudut pandang agama,filsafat,sains, biologi,psikologi,sosial dan terkini neurosains.Belum lagi beragam ideologi melihat dan mendeskripsikan manusia dengan pandangan dan penjelasan berbeda.Ada manusia menurut ideologi marxisme,materialisme,budhisme,dlsb

Terus kalau ada yang penasaran dengan pertanyaan ; Lalu mana sih yang benar ?

Menurut saya kalau mengacu pada logika kepantasan atau ke idealan maka yang paling ideal dalam menjelaskan manusia adalah sang penciptanya sendiri.Tapi masalahnya,kan tidak semua percaya pada adanya sang pencipta,lalu mereka berupaya mendefinisikan manusia dengan dasar penjelasan menurut cara dan sudut pandangnya sendiri

Kedua,yang juga sangat ideal adalah dengan melakukan introspeksi diri atau penelitian kedalam diri se dalam dalamnya karena kita lah manusia itu maka semua penjelasan tentang manusia maka kita yang dapat menyadari dan mengetahui mana penjelasan yang tepat dan sesuai kenyataan yang kita alami

Kalau misal agama wahyu menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang diberi hati nurani,akal dan hawa nafsu dimana ketiga unsur itu memiliki karakteristiknya tersendiri sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci maka kita introspeksi diri- lakukan penyelidikan mendalam,Apakah semua unsur jiwa tersebut beserta karakteristiknya masing masing yang khas itu semua ada dalam diri kita ?

Artinya,Karakter agama dalam menjelaskan manusia itu akan langsung ke berbicara perihal unsur unsur  substansial yang ditanam Tuhan didalam diri manusia lengkap dengan penjelasan karakteristiknya. Contoh ketika Tuhan bicara hawa nafsu yang selalu dinarasikan bisa membuat manusia tersesat,jatuh kedalam kemaksiatan,Nah PERIKSA KEBENARANNYA DALAM KENYATAAN !.Terus ketika bicara akal yang membuat manusia bisa berpikir benar (karena berpikir memakai aturan-tertata) dan bisa membuat kita bisa faham mana benar dan mana salah.Dan pertimbangan hati nurani yang membuat kita bisa faham mana yang baik dan buruk

Bagaimana dengan neurosains ?

Apakah neurosains juga berbicara soal hati nurani,akal serta hawa nafsu ? Apakah dengan menggunakan alat scan atau MRI -fMRI atau alat alat pencitraan  otak para ahli bisa menemukan adanya hati nurani,akal dan hawa nafsu sekaligus bisa melacak karakteristik ketiganya secara akurat ?

Ini seperti orang yang menyelidiki lautan hanya dari permukaan,Maka apa yang akan nampak ke permukaan ya sebatas yang dapat dipandang mata atau digapai alat dari permukaan.Hasilnya bisa jauh berbeda dengan yang misal menggunakan peangkat alat selam tercanggih hingga bisa menggapai dasar laut dan bisa menemukan benda benda yang dari permukaan tidak akan kelihatan

Maka menyelidiki jiwa manusia memang idealnya mesti menyelaminya hingga ke kedalaman dan karena kita sendiri manusia itu ya kita yang bisa melakukannya.Aneh kalau potensi yang ada pada diri kita sendiri malah tidak kita gunakan dan malah lebih mengandalkan menggunakan alat untuk bicara alam pikiran kita sendiri (?) ... hah apa zaman sudah edan atau orangnya mendekati edan (?)

Ya kalau alat scan otak,scan saraf untuk mengetahui bagaimana citra atau bentuk fisik otak kita atau untuk kepentingan medis secara lebih detail ya itu wajar.Tapi kalau dengan mengandalkan alat scan otak atau yang lebih canggih dari itu tapi yang lalu dibicarakan adalah persoalan isi alam pikiran atau isi jiwa manusia ... waduh,ini seperti mau melihat dasar lautan tapi pake teropong biasa yang tangkapan obyeknya sebatas burung di udara ...

Oke pertanyaan saya terhadap anda ; Dalam menyelidiki isi dari jiwa atau pikiran manusia mana sih yang lebih canggih dan akurat antara alat teknologi  dengan pikiran dan kesadaran kita sendiri ?

Tak perlu dijawab,Saya tak butuh pengakuan bahwa apa yang saya tulis benar sebagaimana tak terlalu penting bagi saya untuk dianggap orang benar atau tak benar.Saya hanya lebih ingin tiap diri lebih jujur kepada dirinya masing masing

....................


NEUROSAINS,HARUS DIPAKAI DIMANA-DALAM KONTEKS APA ?

Dalam sesi debat di medsos seorang lawan debat memakai argument argument berdasar penelitian neurosains atas artikel saya soal-masalah kejiwaan dengan memakai persfective neurosains

Perhatikan kutipan argument nya yang pake tanda kutip ;

"Dalam konteks neuroscience, pertanyaan apakah pikiran adalah hasil aktivitas otak atau jiwa menggunakan saraf sebagai transmitter dapat dijelaskan dari sudut pandang ilmiah sebagai berikut:

Hasil Aktivitas Otak sebagai Produk Materi:

- Aktivitas Neuron: Neuroscience menunjukkan bahwa pikiran dan kesadaran adalah hasil dari aktivitas listrik dan kimia di dalam jaringan neuron di otak. Neuron berkomunikasi satu sama lain melalui sinapsis, di mana sinyal listrik dan neurotransmiter kimia memainkan peran penting.

- Studi Pencitraan Otak: Teknik pencitraan seperti fMRI dan PET scan memungkinkan ilmuwan untuk mengamati aktivitas otak secara real-time saat seseorang berpikir, merasakan, atau melakukan tugas tertentu. Aktivitas ini terkait erat dengan perubahan spesifik dalam pola aliran darah dan konsumsi energi di otak.

- Efek Stimulasi Otak:Teknik seperti stimulasi magnetik transkranial (TMS) dan stimulasi otak dalam (DBS) dapat mengubah aktivitas otak dan menghasilkan perubahan dalam pikiran dan perilaku, menunjukkan hubungan langsung antara perubahan fisik di otak dan pengalaman mental."

...................

JAWABAN SAYA ATAS ARGUMENT DIATAS

Nah masalahnya ; Apakah neurosains bisa menjelaskan segalanya tentang pikiran dan kesadaran manusia ? Atau neurosains hanya menjelaskan sebatas berdasar pengamatan para ahli atas komponen system saraf dan pengamatan alat teknologi yang melakukan pencitraan atas otak ?

Apakah pikiran dan kesadaran manusia yang se utuhnya semua dan seluruhnya dapat di citrakan atau direkam atau digambarkan oleh alat teknologi yang dipakai para ahli neurosains ?

Harus kita ketahui bahwa yang namanya pikiran itu teramat kompleks bahkan mungkin jauh lebih kompleks dan rumit ketimbang dunia kuantum.Bisakah melalui pencitraan alat teknologi atas otak bisa mengurai dan memetakan keseluruhannya seperti sains mengurai dan memetakan dunia subatomik ?

KESADARAN ITU KOMPLEKS- BERRAGAM !

Sama halnya dengan pikiran maka kesadaran itupun beragam dan kompleks.Tapi intinya ada dua macam kesadaran yang secara sederhana boleh kita bedakan yaitu kesadaran biologis dan kesadaran ruhaniah.Kesadaran biologis terkait aspek tubuh dan kesadaran ruhaniah terkait jiwa-rohani-non tubuh

Nah dalam hal mengungkap kesadaran baik agama,filsafat maupun psikologi tidak melihatnya dari persfective aktifitas listrik dan kimia seperti yang lawan debat saya ungkapkan

Contoh, seorang kriminil kawakan yang slama hidup bergumul dalam dunia kejahatan suatu saat sadar akan perbuatannya yang salah dan kemudian ia bertobat lalu jadi orang saleh dan baik. Nah berbaliknya ia secara 180 derajat itu karena ada unsur nurani-kesadaran ruhaniah yang menggerakkannya untuk sadar dan bukan karena dipicu oleh aktifitas listrik dan kimiawi.Ini penjelasan agama dan ilmu psikologi.Dan ini penjelasan yang umum yang dipakai oleh publik

Apa ada orang kriminil kawakan bertobat lalu dalam penjelasan nya ia mengatakan bahwa ada unsur kimiawi dan aktifitas listrik di otak saya yang telah menyadarkan saya bahwa apa yang saya tempuh selama ini adalah salah ... nu gelo sugan ...

Apakah misal kesadaran akan apa hakikat hidup dan kemana mestinya tujuan hidup berjalan itu digerakkan oleh unsur kimia tertentu ?

Unsur kimiawi apa yang menggerakkan kesadaran seseorang akan apa arti hidup atau bahwa sesuatu itu benar atau salah,baik atau buruk ?

Terus jelaskan rumus kimiawi apa yang membuat seseorang sadar dan bertobat,Atau rumus kimiawi apa yang membuat seseorang menjadi munafik atau tulus ikhlas ?

Apa betul,penjelasan neurosains kalau dipake secara tidak tepat bisa menyesatkan ? Ya tergantung dalam konteks apa.Kalau dalam konteks sebagai wacana penelitian sains via neurosains ya itukan hanya berisi wacana dan hipotesa

Tapi kalau persfective atau hipotesa neurosaintis itu dipaksa dipake dan dibawa masuk ke dunia metafisika,ke dunia agama,ke dunia filsafat serta ke dunia psikologi itu bisa menimbulkan konsleting pendapat yang tidak berguna ..

Jadi idealnya, gunakan penjelasan neurosaintik itu sebatas dalam wacana- pembicaraan-penelitian neurosains.Kalau digunakan misal untuk main vonis atau menghakimi pandangan agama-filsafat-psikologi wah bakal terjadi adu debat yang tak berkesudahan !

Jadi terkait neurosains intinya ; Kalau tahu dan sadar bahwa neurosains dengan bantuan alat teknologi canggih sekalipun SANGAT TERBATAS dalam menyelidiki alam pikiran dan kesadaran manusia ya jangan menggunakan neurosains sebagai acuan utama dan dasar dalam hal menyelidiki alam pikiran dan kesadaran manusia,APALAGI digunakan untuk main vonis pandangan lain yang diluar neurosains seperti pandangan umum yang mengacu pada pandangan agama atau psikologi

Sebagai sebuah disiplin keilmuan yang sepesifik mengamati aktifitas system saraf neurosains memang baik dan bermanfaat untuk dipelajari dan diketahui bahkan mungkin dapat membantu secara ilmu medis.Tapi itulah,bahaya nya adalah bila sudah dipegang oleh materialist atau fihak yang anti dengan penjelasan agama tentang manusia lalu menggunakan persfective neurosains untuk mendebat penjelasan agama,Maka disini neurosains bisa menjadi alat ideologi tertentu sama halnya dengan teori asal usul makhluk berbuntut yang sebagian menggunakannya lebih sebagai alat ideologis-bukan sebatas wacana teoritis

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun