Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Mengapa Manusia Bisa Mengalami Pengalaman Beragam

31 Mei 2024   06:28 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:05 70 0


Ini seperti yang ada di komputer atau HP,mengapa di komputer atau HP bisa ada pengalaman berselancar yang berbeda beda ? ..Itu karena ada beragam aplikasi yang menyediakan beragam bentuk program berbeda

Manusia bisa mengalami pengalaman kejiwaan beragam seperti pengalaman "mistis"- pengalaman dunia alam ruhaniah, pengalaman filsafati atau pengalaman dunia akali maupun pengalaman emotif terkait emosi perasaan itu karena ada beragam unsur jiwa yang terdapat dalam diri manusia yang membuat manusia memiliki potensi mengalami pengalaman yang beraneka rupa

Manusia memiliki alam batiniah-alam ruhani terdalam,memiliki dimensi akali-logika dan dimensi emotif.Itu sebab dunia pengalaman manusia bisa beraneka rupa-tidak monoton seperti robot AI.Coba kalau manusia hanya makhluk yang bersubstansi materi atau makhluk biologis semata maka beragam pengalaman spiritual unik itu mustahil manusia alami

Tapi neurosaintis hanya lebih melihat atau meneropong beragam pengalaman kejiwaan itu dari aspek fungsi saraf,lalu lahir beragam teori neurosains yang kadang seperti tidak klop-tidak sesuai dengan kenyataan yang manusia alami. Bahkan teori teori psikologi pun kadang lebih bersifat meraba raba untuk pengalaman tertentu yang sulit dijelaskan secara ilmu psikologi

Tapi itulah ciri khas manusia-mahluk kompleks-multi dimensi yang baik struktur dirinya maupun struktur pengalamannya sulit direduksi secara utuh pada satu bentuk ilmu pengetahuan tertentu.

Sekarang bandingkan dengan mesin,yang namanya mesin itu dari komponen paling besar hingga paling kecil dapat diketahui dan diamati sehingga semua mekanisme yang berjalan dalam mesin dan peristiwa seputar mesin semisal kerusakannya itu dapat diketahui oleh ilmu mesin.

Bagaimana dengan manusia,Apakah keseluruhan terkait manusia bisa diketahui sains atau ilmu biologi atau neurosains atau beragam disiplin ilmu lain seperti kita mengetahui secara utuh mekanisme sebuah mesin ? Itulah yang saya sebut "kompleksitas manusia" itu mustahil kita ketahui secara utuh termasuk BERAGAM PENGALAMAN KEJIWAANNYA.

Ada orang atau ahli disiplin ilmu tertentu yang mudah menstigma atau merumuskan pengalaman tertentu yang unik yang dialami manusia  sebagai "ilusi,waham,tahayul,dongeng" dlsb itu sebenarnya bukan karena ia tahu persis tapi karena ia tidak tahu pastinya maka ia hanya mengeluarkan dugaan atau teori.Logikanya ; Bagaimana tahu persis bila tidak mengalami ?

Sekarang ambil contoh ; Ada pengalaman manusia yang ilmu pengetahuan manusia biasa mengkategorikannya sebagai "mistis",Tapi ada teori psikologi yang debgan enteng mengkategorikannya sebagai "ilusi" "halusinasi" "mengalami waham" dlsb yang belum tentu cocok dengan kenyataan sebenarnya. Karena dalam kenyataannya yang mengalami pengalaman mistis tsb belum tentu sedang ber ilusi atau berhalusinasi atau mengalami waham,bisa jadi ia tengah mengalami realitas yang sudah diluar pemahaman manusia yang belum mengalami.

Ini saya alami sendiri dalam kenyataan,saya pernah mengalami peristiwa mistis unik yang sulit mencari penjelasannya dalam ilmu psikologi,sulit menjelaskannya pada fihak luar (dan saya ogah menceritakan pada psikolog karena ia pun mungkin tidak akan mengerti),dan saya sendiri tidak dalam posisi sedang sengaja berkhayal dan tidak misal sedang mengkonsumsi narkoba,karena saya tak pernah mengenalnya.Pengalaman mistis itu menuntun saya pada kesadaran ruhani tertentu bahwa ada sesuatu yang tidak nampak dibalik dunia nampak yang dilihat umum.Tapi kalau datang pada psikolog atau pada psikiater mungkin bisa bisa simpulan yang mereka keluarkan adalah "mengalami persoalan psikis".Lebih parah bila bercerita pada ateis yang tak percaya hal gaib,bisa bisa dianggap ODGJ.

Maka saran saya bagi orang orang tertentu yang pernah mengalami pengalaman mistis yang unik,lebih baik menyimpannya untuk diri sendiri sebagai pengalaman yang menuntun anda untuk berpikir lebih dalam tentang realitas-bukan hanya melihat atau fokus pada yang nampak.Percuma mengkomunikasikannya dengan sesama manusia yang belum mengalami walau ia berprofesi psikolog,psikiater,neurosaintis dll paling yang mereka keluarkan hanya hipotesa lalu dibalut dengan "teori"

Ingatlah bahwa kalau Tuhan berkehendak ia bisa memberi seseorang pengalaman tertentu dan itu bisa untuk tujuan agar anda bisa mengenalNya secara lebih dekat dan tidak melulu bahas persoalan ketuhanan secara logika seperti yang terjadi di group group debat

Jadi menyikapi beragam pengalaman kompleks manusia termasuk yang unik-mistis jangan juga menjadikan teori teori buatan manusia apakah yang ada dalam psikologi atau neurosains sebagai acuan-parameter dalam menilai karena teori teori itupun dibuat oleh manusia yang belum tentu mengalami pengalaman seperti yang orang lain alami.Karena yang lebih faham suatu pengalaman kejiwaan adalah yang mengalami itu sendiri.

Maka teori teori yang dibuat apakah dalam ranah psikologi atau neurosains dalam kasus tertentu bisa ibarat hanya meraba dari permukaan

Walaupun mesti saya ingatkan bahwa tidak semua yang disebut pengalaman mistis itu baik dalam pandangan agama,karena yang namanya dukun,paranormal,pelaku ilmu hitam itu mereka sudah biasa dengan pengalaman mistis tapi bukan yang menuju jalan Ilahi.Tidak seperti materialist mereka itu faham dunia gaib-mistis itu ada karena itu sudah dunia mereka tapi mereka menjalaninya bukan untuk menyembah Tuhan





KOMPLEKSITAS JIWA DAN PIKIRAN MANUSIA

Manusia itu makhluk yang dalam dirinya memiliki alam rohani,ini adalah dimensi paling dalam dari diri manusia,disini terdapat apa yang dalam psikologi disebut dunia bawah sadar-suatu yang identik dengan kedalaman.Pikiran pikiran yang ada dalam dunia ruhani yang dalam sulit dibaca dari permukaan.Cara berpikir yang ada dan terjadi di alam ruhani sulit diketahui dan dibaca apalagi ditiru teknologi semacam AI.

Alam ruhani yang mencerminkan kedalaman ini akar katanya dari ruh (bahasa arab ?) kalau di terjemahkan kedalam bahasa melayu mungkin padanannya bisa disebut "batin,sukma,nurani".Orang biasa memainkan kata kata ini bila ingin melukiskan atau mengekpresikan hal mendalam yang terjadi atau dirasakan atau dialami dalam jiwa nya.

Alam batiniah seseorang sulit dibaca dari permukaan karena kadang sulit di logika kan dan bisa tidak nampak melalui ekspressi raut muka.Orang yang pikirannya sudah biasa bermain di dunia alam batiniah itu menunjukkan seorang yang pikirannya sudah mendalam,kualitas berpikir yang biasanya sudah dewasa secara ruhaniah, berbeda dengan orang yang misal masih level emosional

Kemudian ada dimensi akali atau cara berpikir logic.Ini dimensi yang lebih bersifat permukaan.Cara berpikir logic adalah cara berpikir yang bahkan bisa ditiru oleh AI karena cara berpikirnya yang sistematik,tertata,konstruktif,matematis.Orang yang memainkan pikirannya secara logika biasa mengungkapkan pikirannya dengan cara yang tertata-terstruktur sehingga orang lain dengan akalnya juga bisa menangkap jalan pikirannya

Kemudian ada dimensi yang lebih mudah untuk nampak atau dilihat dari permukaan yaitu dimensi emosi-nafsu.Orang yang memperlihatkan emosi tertentu apakah sedih,gembira,marah itu biasanya mudah dilihat dari gestur tubuh dan ekpresi wajah.Tapi orang dengan tipikal emosional bisa disebut seorang yang kualitas berpikirnya rendahan.Orang jenis ini lebih mudah memperlihatkan ekpressi emosional semisal benci atau marah ketimbang berupaya berpikir secara lebih mendalam

............

LEVEL BERPIKIR

Jadi yang namanya pikiran itu ibarat ikan ikan di lautan.Ada yang bisa muncul ke permukaan dan orang mudah menangkapnya,Ada yang lebih ada di kedalaman yang untuk menangkapnya perlu alat khusus,Dan ada yang berada didasar kedalaman samudera yang sulit disentuh nelayan kecuali pake kapal selam.Dan di kedalaman bisa ada makhluk makhluk laut yang aneh yang tidak biasa nampak dipermukaan

Pikiran itu bisa ada atau bermain di alam batiniah yang dalam,bisa bermain di dimensi akali yang bisa dibaca atau difahami ilmu logika dan bisa bermain di dimensi emotif yang bisa dibaca lewat raut muka atau gestur tubuh

Dan bagaimana pikiran bermain pada dimensi jiwa yang berbeda beda itu ada ilmunya tersendiri (!?).

Dalam agama wahyu ada level ilmu hakikat-ilmu hikmat,ini bentuk ilmu yang untuk mendalaminya perlu media dimensi batiniah yang mendalam karena akan memainkan pengertian pengertian Ilahiah yang bersifat mendalam.Ilmu yang belum bisa digapai oleh orang yang pikirannya dangkal dan emosional

Kemudian ada ilmu logika,ini ilmu dimensi akal yang mengajarkan manusia bagaimana cara berpikir sistematik, tertata,terstruktur.Dan pikiran pikiran logic itu suatu yang bisa dibaca oleh fihak yang juga menggunakan cara berpikir akali untuk menangkapnya.Kadang ada orang yang menyikapi pikiran logic dengan cara berpikir empirik atau bahkan emosional,ya itu tentu tidak se level.Untuk memahami pikiran logika kita mesti pake logika kembali bukan cara berpikir empiris apalagi emosional

Lalu ada ilmu empiris,ini ilmu yang menuntun pikiran bermain di dunia yang dapat manusia alami secara indera.Ini adalah ilmu yang paling umum yang digumuli umat manusia.Tapi tidak seluruh persoalan manusia serta persoalan ilmu pengetahuan dapat di reduksi pada ilmu empiris.Maka dalam peradaban manusia kita mengenal filsafat (yang banyak mengekplorasi via logika) dan agama yang bisa membawa pikiran manusia ke dimensi yang bersifat ruhaniah.Ini menunjukkan bahwa persoalan keilmuan itu kompleks,mustahil bisa diselesaikan sendirian melalui metode empiris

Jadi baik cara berpikir empirik,cara berpikir logic atau pikiran yang lebih bersifat mendalam itu diperlukan ketika kita menghadapi bentuk persoalan tertentu.Maka manusia perlu bersikap fleksibel dalam menghadapi beragam persoalan keilmuan,tak bisa misal secara kaku hanya mau memegang prinsip sains

Jadi yang namanya kualitas berpikir itu memang ada level nya.Dan sejauh mana level kedewasaan seseorang dalam berpikir,dalam bersikap,dalam menilai itu dapat dilihat dari di dimensi mana ia menempatkan pikirannya ketika menghadapi suatu persoalan tertentu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun