Manusia biasa menempatkan hal diluar dirinya sebagai obyek sains tapi tidak bisa menempatkan dirinya sendiri secara utuh- mutlak sebagai obyek sains,mengapa ?
Sebagai obyek dalam sainspun manusia hanya bisa sebatas menempatkan material tubuhnya sebagai obyek yang utuh (maka tercipta ilmu biologi tubuh, ilmu kedokteran,ilmu saraf dll), Tapi tidak akan bisa menempatkan jiwa-pikiran nya secara utuh sebagai obyek sains, mengapa ?
Karena pikiran adalah alat subyek untuk mengamati obyek (!) Dan satu satunya alat untuk mengamati pikiran adalah kesadaran dan itu melekat dalam alam pikiran itu sendiri
Jadi manusia tak akan bisa mengeluarkan pikiran dari dalam jiwanya untuk murni-100 % secara utuh di perlakukan sebagai obyek sains.Karena bila pikiran mau diperlakukan seperti itu maka otomatis manusia akan kehilangan posisi sebagai subyek (!)
Jadi PIKIRAN itu tak bisa utuh menjadi obyek sains bila posisinya adalah masih sebagai alat kesadaran sang subyek.Maka memahami pikiran itu tak bisa melalui metode sains yang empiris.Karena dalam metode empirisme dua posisi antara obyek dan subyek mutlak mesti terpisah-tak bisa menjadi obyek sekaligus sebagai subyek,atau subyek sekaligus obyek
Jadi pikiran tak akan pernah bisa diamati memakai metode empirisme karena pikiran akan selalu melekat sebagai alat utama sang subyek.Betapapun empirisme itu bergantung pada keberadaan panca indera tapi tanpa ada pikiran atau kesadaran dibalik dunia indera maka dunia indera tak bisa berfungsi sebagai pengamat atau penangkap fakta
Lalu bagaimana sains bisa memahami apa bagaimana itu pikiran (bila mau di perlakukan sebagai obyek) ?
Sains hanya bisa meraba raba misal melalui neurosains.Apakah soal pikiran bisa diamati seutuhnya melalui ilmu pengetahuan tentang saraf ?
Tidak juga,jaringan saraf itu tempat berlalu lintasnya pikiran.Mikroskop elektron bisa mengamati jaringan saraf hingga ke level terhalus tapi tidak akan menemukan pikiran didalamnya karena pikiran bukan wujud materi
Ibarat mengetahui seluruh alur jalan di sebuah kota itu tak berarti akan bisa mengetahui kemana arah tiap kendaraan.Mengetahui alur jaringan saraf bukan otomatis bakal bisa membaca kemana arah jalan pikiran tiap manusia
Dan sementara sang pengamat tengah mengamati jaringan saraf hingga ke level terhalus maka pikiran kita yang sedang bekerja mengamatinya.Bagaimana bisa mengamati jaringan saraf dan pikiran yang melewatinya secara sekaligus ? Ini mirip pengamatan manusia di dunia kuantum (?)
Jadi hingga ke level neurosains pun BAGAIMANA PIKIRAN BISA DAPAT DIAMATI ?
Pikiran bukan otak,bukan sel,bukan molekul,bukan atom,bukan jaringan saraf,semua itu dapat diamati secara utuh oleh alat sains karena dapat di pososikan 100 % sebagai obyek sains.Dan semua itu dapat di rekam mikroskop elektron.
Tapi pikiran itu disamping tidak akan bisa direkam oleh mikroskop elektron yang paling kuat sekalipun maka ia melekat sebagai kesadaran sang pengamat dan otomatis tidak akan bisa di posisikan secara utuh 100 % sebagai obyek sains
Dan itu karena pikiran melekat pada jiwa yang bukan materi bukan melekat pada tubuh dan menjadi bagian dari mekanisme biologis tubuh.Media (tempat hidupnya) pikiran adalah ruh serta jiwa.Ini seperti air yang media nya adalah air
Kalau pikiran adalah materi maka ia PASTI akan menjadi bagian dari unsur tubuh dan akan merupakan bagian dari mekanisme biologis tubuh-akan terikat pada mekanisme biologis tubuh-akan bisa dijelaskan secara ilmu biologi dan hukum fisika DAN AKAN UTUH JADI OBYEK SAINS
Pikiran tak pernah bisa utuh-100 % jadi obyek sains karena ia bukan bagian dari material tubuh,bukan bagian dari mekanisme biologis tubuh.Dan-maka hasil berpikir seperti filosofi-idealisme- keyakinan-ideologi-cita cita dlsb itu tak bisa disebut hasil proses mekanisme biologis tapi merupakan hasil pergumulan ruhani.Artinya proses terbentuknya itu terjadi di alam ruhani-jiwa
Maka fungsi otak,system saraf itu bukan memproduk filosofi,idealisme,keyakinan dll tapi sarana menghadirkan semua produk hasil pergumulan di alam rohani-jiwa-psikologis itu kedalam dunia sadar biologis
Hardware tidak memproduk isi software tapi hanya menghadirkan ke layar monitor.Isi software dibuat dalam program yang ada dalam software
Maka tidak semua yang punya otak otomatis punya filosofi,pandangan hidup,idealisme dll karena walau ada di lingkungan manapun,walau di beri pendidikan seperti apapun maka otak tidak otomatis memproduk hal hal ruhaniah tsb karena itu BUKAN FUNGSI OTAK ATAU JARINGAN SARAF
Menjadi teis atau ateis atau menjadi moderat atau konservatif itu bukan produk otomatis system saraf tapi produk dalam jiwa tempat terjadinya beragam pergumulan pikiran
Artikel ini pun sebagai penjelasan bahwa otak dan pikiran itu dua hal berbeda-tidak paralel.Dan bagaimana fungsi otak dalam hadirnya beragam hasil pikiran itu mesti di ketahui.
Jangan sampai ada pandangan seolah pikiran dan hasil berpikir adalah produk otak yang adalah entitas material itu.Fungsi materi dalam tubuh manusia termasuk otak itu bukan memproduk yang ruhaniah tapi sarana hardware