Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Andai Hakikat Tidak Ada

19 Februari 2024   14:41 Diperbarui: 19 Februari 2024   15:22 92 0
HAKIKAT ITU TIDAK ADA ?

Seorang materialist di group debat menyatakan bahwa "hakikat itu tidak ada".Menurutnya cukup sains sebagai satu satunya verifikator kenyataan tanpa mesti melibatkan istilah "hakikat" yang mana keberadaan istilah itu sangat vital utamanya dalam filsafat serta agama

Sulit dimengerti secara logika alias janggal kalau ada yang berkesimpulan seperti itu.Karena makna "hakikat" selama ini difahami sebagai essensi dari segala suatu,dan melenyapkannya sama dengan melenyapkan upaya pemahaman terhadap essensi segala suatu

Dan terkait sains,Apakah sains bisa mengungkap hakikat segala suatu sedang hakikat segala suatu tidak selalu hal yang bersifat fisik-inderawi yang sains dapat mengamatinya

............

Kalau hakikat tidak ada berarti segala suatu cukup dirumuskan atau disimpulkan hanya oleh tangkapan mata-indera.Atau bisa dijelaskan secara tuntas cukup dengan pengamatan atas penampakan fisik-lahiriahnya yang tertangkap secara indera.Kalau hakikat tidak ada maka kebenaran final-terakhir ada pada dunia nampak-empirik dan sains jadi satu satunya verifikator dan validator

Dengan kata lain,kalau hakikat tidak ada kita tak perlu berpikir mendalam mencari cari apa yang dalam metafisika disebut "kebenaran hakiki" atau kebenaran berdasar hakikat atau kebenaran se sungguh sungguhnya

Tapi situasi zaman dimana orang orang cuma menilai lebih hanya berdasar input penampakan fisik-empirik-inderawi itu hanya terjadi kelak ketika cara pandang si mata satu sudah sangat berkuasa.Tapi itu kalau kita melihat menurut persfective agama berdasar nubuat para nabi

TAPI ITU LOGICAL FALLACY !

Mari kita kupas-rekonstruksi persoalan ini dengan analisa sistematik

Kita ambil manusia sebagai contoh obyek nampak secara fisik.Nah kita melihat perbuatan fisik-lahiriah manusia yang berbeda beda ragam bentuknya antara satu dengan lainnya,tidak ada yang sama

Lalu,Apa yang membuat perbuatan manusia itu bisa tidak sama,kemana mencari penjelasan finalnya yang paling meyakinkan ? Padahal tubuh manusia itu garis besarnya sama,tapi mengapa perbuatan mereka bisa berbeda beda (?).Apakah perbuatan manusia itu dilakukan semata oleh anggota tubuhnya atau ada penjelasan yang lebih dalam lagi dari itu ?

Nah hakikat bisa bermakna penjelasan paling dalam,essensial,substansial dari beragam fenomena yang ada atau terjadi yang kita alami secara lahiriah-empiris. Maka mencari hakikat sering dimaknai upaya menyingkap sesuatu dibalik permukaan yang bersifat fisik dan ini sering dimaknai aktifitas metafisik karena hakikat sesuatu tak bisa berhenti sebatas hanya penjelasan fisik

Maka penjelasan terdalam,paling final,meyakinkan perihal hakikat terdalam dari beragam perbuatan manusia terletak pada PIKIRANNYA.Tapi kan pikiran itu tidak nampak di permukaan,kita hanya bisa menduga duga,Artinya,pikiran dibalik perbuatan lahiriah itu tidak bisa kita tangkap dengan mata tapi hanya bisa dengan pikiran kembali.Begitupun perasaan seseorang kita menangkapnya dengan perasaan kembali bukan dengan mata

Nah dalam persoalan manusia saja yang namanya mata,indera,prinsip empirisme bahkan sains sudah tak bisa jadi acuan-parameter.Tak bisa misal sains membaca pikiran dibalik perbuatan. Apalagi dalam persoalan ilmu pengetahuan dan kebenaran yang bersifat kompleks termasuk persoalan metafisika,termasuk persoalan ketuhanan mana bisa sains,prinsip empirisme, positivisme jadi satu satunya acuan-parameter

Bahkan dengan pikiran dan perasaan atau "mata batin" kita belum tentu bisa menangkap secara tepat sesuatu dibalik perbuatan lahiriah manusia,karena manusia itu makhluk unik-tidak seperti binatang,manusia itu bisa pura pura,bisa munafik.Maka perbuatan dengan pikiran belum tentu sejalan.

Contoh lain; seseorang menikahi seseorang,Apakah hakikatnya berdasar cinta atau ada motif lain,itu tak bisa dilihat oleh mata publik karena tersembunyi

Jadi bayangkan kalau konsep "hakikat" ini dibuang dari dunia ilmu pengetahuan maka kita akan kehilangan instrument ilmu yang teramat sangat penting yang memiliki fungsi menggali sesuatu dibalik sesuatu hingga ke akarnya terdalam

Konsep "hakikat" sebagai instrument ilmu digunakan di semua institusi baik sains,filsafat hingga agama tentu dengan cara-metode serta visi misi-tujuan yang berbeda beda.Dalam sains digunakan dengan visi misi mengungkap kebenaran empiris karena itu yang menjadi tujuan utama sains dalam mencari kebenaran.Sedang dalam filsafat serta agama lebih kepada mengungkap adanya hakikat yang bersifat metafisis dibalik segala suatu yang nampak-fisik dalam rangka mencari kebenaran hakiki yang bersifat metafisik

.....

Ibarat manusia dengan bayangannya ketika tertimpa sinar,maka diantara wujud asli dan bayangannya mana yang merupakan hakikatnya ?

Nah diantara dunia materi yang nampak dengan essensinya yang tidak nampak,mana yang merupakan hakikat sejatinya ?

Apakah dunia materi cuma perwujudan dari eksistensi sesuatu yang tidak nampak sebagaimana dunia ide nya Plato ?

Bukankah perbuatan manusia adalah perwujudan dari essensinya yang tidak nampak ? Maka,Apakah perbuatan lahiriah manusia cuma bayangan dari yang hakikatnya tidak nampak ?






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun