Pikiran adalah suatu yang bergerak dan bergeraknya pikiran disebut "berpikir".Dan ada saat dimana pikiran tidak bergerak atau tidak sedang berpikir
Apakah bergeraknya pikiran itu suatu yang bersifat ruhaniah-psikologis (karena trigger atau sebab pertamanya digerakkan oleh sesuatu yang ada terdapat dalam unsur ruhani-jiwa) atau peristiwa biologis yang digerakkan oleh unsur molekul atau atom atau partikel elementer dalam tubuh semisal unsur hormonal ? Ini telah menjadi suatu perdebatan sengit antara kaum dualis (mata dua) dengan materialist (mata satu)
Karena mesti diketahui dalam diri manusia ada 2 unsur substansial pembentuk manusia ; materi dan non materi atau fisik dan non fisik,Ada 2 bentuk gerak ; gerak psikologis dan gerak biologis,Ada 2 bentuk kesadaran ; kesadaran ruhani (misal sadar arti kehidupan) dan kesadaran jasmani (misal lapar,sakit,birahi ) dan ada energi fisik-energi yang berasal dari nutrisi serta energi psikologis-energi jiwa (spirit),energi yang ditimbulkan oleh unsur ruhani.
Ini semua mengindikasikan manusia sebagai makhluk dualist karena bila manusia makhluk yang substansinya hanya materi maka fenomena dualistik dalam diri manusia otomatis tidak akan pernah ada
Kalau tubuh manusia di zoom dengan mikroskop elektron terkuat maka kita masih akan bisa melihat partikel elementer yang membentuk tubuh manusia,Mungkin masih dapat dilihat berbagai gerak unsur biologis di level partikel elementer yang terjadi dalam tubuh.Tapi apakah mikroskop elektron bisa merekam pikiran serta gerak pikiran sdan sekaligus isi pikiran ? Tentu saja tidak,karena pikiran adalah suatu yang bersifat ruhaniah-non materi-bukan suatu yang terbentuk dari atom atom atau partikel elementer lain
Maka ciri adanya materi dan non materi dalam diri manusia penanda nya adalah alat scan di rumah sakit,peralatan laboratorium serta terkini adalah mikroskop elektron.Semua alat tsb bisa disebut mewakili sains dalam mengobservasi manusia karena dapat mengobservasi manusia karena dapat menangkap keberadaan unsur materi hingga level mikroskopis
Tapi sains tidak kuasa menjangkau lebih dalam apa bagaimana eksistensi pikiran,jiwa,akal,nurani,emosi dlsb hal yang bersifat non materi karena alatnya sendiri tidak mampu menjangkaunya. Paling jauh mungkin sebatas hanya menangkap sinyal-bukan membaca secara total.
Viral telah terciptanya alat yang bisa membaca pikiran termasuk niat hasrat dan isi hati manusia,cuma imajinasi dan harapan yang berlebihan.Maka manusia tidak akan pernah bisa disebut full obyek sains seperti obyek material lain yang tidak memiliki jiwa,karena bahan- perangkat manusia bukan hanya terdiri dari materi
Tapi kita tak bisa menyebut hal yang tidak bisa dijangkau sains tsb sebagai tidak ada bukan ? (Apalagi alat sains bila di cita cita kan mau menangkap eksistensi Tuhan ... beu ..aya aya wae)
Kalau pikiran adalah sebentuk atom atau sebentuk partikel elementer maka berpikir berarti bergeraknya atom atau partikel elementer dan kemungkinan masih akan bisa dibaca oleh mikroskop elektron tercanggih atau MRI,EEG atau alat scan medis
Misal ketika manusia tengah berpikir apakah mikroskop elektron dapat menangkap gerak partikel yang masih dapat diamati ?
Kalau pikiran adalah suatu yang berbentuk partikel maka ISI pikiran bentuknya bagaimana-seperti apa dan cara mengetahuinya bagaimana ?
Nah otak dan system saraf adalah bahan yang berbentuk MATERI, keduanya dapat direkam atau di scan alat,bisa dilihat,masih bisa diamati mata walau saraf sangat halus.Tapi PIKIRAN yang bergerak atau berlalu lintas didalam system saraf tidak bisa di scan alat medis,karena pikiran bukan berbentuk partikel
Ini seperti jaringan properti PLN,kita dapat melihat bentuk fisiknya (kabel trafo dlsb),tapi arus listriknya tidak bisa kita lihat secara langsung.Tapi pikiran bukan semacam energi listrik yang dapat diukur,diatur dan dikelola manusia karena dalam pikiran terdapat suatu yang bersifat ruhaniah,yang hidup,yang memiliki sifat personal
PIKIRAN,adalah sebuah rahasia besar dalam realitas yang belum tergali secara lebih jauh dan lebih dalam.Sains lebih fokus mengelaborasi materi dan energi tapi sains tidak bisa menjangkau PIKIRAN. Padahal didalamnya terdapat rahasia besar yang mewujudkan realitas
Saya orang yang ingin mengelaborasi soal PIKIRAN sebagai unsur lain pembentuk realitas setelah materi dan energi,Dan merevolusi pemahaman manusia terhadap realitas yang selama ini seolah lebih banyak didominasi oleh cara sains