Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Tak Ada Prinsip Ketakpastian pada Tuhan

8 Juni 2023   07:02 Diperbarui: 8 Juni 2023   07:32 147 1
TAK ADA PRINSIP KETAKPASTIAN PADA TUHAN

Tentu saja tidak akan ada,karena Tuhan mahatak terbatas, maha tahu, maha melihat, maha mengendalikan sehingga semua dapat diketahui dengan kepastian dan sekaligus dikendalikan. Bahkan gerak fisik 7 miliar lebih umat manusia di alam dunia bisa dilihat dan apa yang ada dalam isi hati terdalamnya bisa diketahui dalam satu penglihatan langsung tanpa memakai jeda waktu

Maka Tuhan mencipta alam tentu tidak seperti seorang melempar dadu dan ia tidak tahu pasti bagian mana yang akan muncul.Maka system semesta bukanlah sebuah "lemparan dadu" dengan mekanisme peluang atau probabilistik yang akan berjalan,Tapi suatu yang telah didesain dengan prinsip kepastian sehingga kita bisa memastikan bahwa esok pagi matahari akan terbit di sebelah barat dan siang-malam akan tetap berjalan secara permanen,satu hari akan tetap berdurasi 24 jam dan termasuk kepastian pada dimensi penghuninya ; tahu pasti bahwa semua manusia pasti bakal tua kalau dipanjangkan umurnya dan pasti bakal mati

LALU KENAPA ADA PRINSIP KETAKPASTIAN (DALAM SAINS KHUSUSNYA) ?

Fenomena ketakpastian, probabilitas, keacakan,chaotisme,relativitas itu hanya ada dalam dunia manusia karena ia terbatas,tidak maha melihat dan tidak maha tahu keseluruhan jejaring matrix sebab akibat yang mengkonstruks realitas semesta termasuk jejaring matrix sebab-akibat yang berjalan di level kuantum yang sudah sulit dan diterjemahkan dibaca oleh rumus - tetapan fisika klasik itu

Maka menyebut hal hal yg pasti, systematis,mekanistik sebagai suatu yang dasarnya adalah ketakpastian, probabilitas, keacakan tentu saja itu pikiran yang sungguh tidak logis karena hal itu tidak pernah ada contohnya di dunia nyata

Di dunia nyata kita bisa tahu bahwa obyek mekanis seperti mekanisme sebuah mesin itu di konstruks oleh kepastian; tujuannya pasti dan didesain secara pasti oleh pikiran sang pembuatnya.Mekanisme mesin bukanlah sebuah "permainan dadu" dan analogi tersebut sama halnya dengan yang terjadi pada mekanisme alam semesta

Maka bila manusia menemukan prinsip ketakpastian,probabilitas,absurditas,dunia nampak ilusi diranah kuantum maka itu bukanlah dasar realitas tapi sesungguhnya itulah batas pengetahuan manusia

Perlukah kesadaran seperti itu bagi para saintis kuantum ?

Ya sebenarnya perlu bila mereka mau melangkah ke level yang lebih tinggi ; level filosofis sekaligus metafisis,Tidak hanya berhenti sebatas menggumuli dunia fisika.Sehingga tidak terus menerus bergumul dengan beragam mysteri kuantum tanpa memiliki pemahaman filosofis yang bersifat mendasar-funfamental dan sekaligus rasional.

Artinya ; masuk akal kalau ada fenomena seperti yang manusia temukan dalam ranah kuantum tersebut bila mau menyadari bahwa manusia adalah makhluk terbatas

Masalahnya,sejauh mana manusia (khususnya yang banyak bergumul dalam dunia sains) mau melangkah ke arah itu maka itu tentu bergantung kualitas masing masing individu karena rumusan formal sains tidaklah secara langsung menghasilkan misal simpulan filosofis.Simpulan filosofis lebih ke berdasar kesadaran dan penghayatan yang bersifat pribadi-bukan suatu yang bisa dirumuskan secara formal dan lalu mesti diterima secara formal pula

Maka dalam sains semua orang apapun agamanya sama sama menggumuli dunia fisik,materi tapi pemahaman filisofis,metafisis dan ideologis mereka bisa berbeda beda,Ada yang mengarah ke ateisme dan juga ke teisme

Tapi bagi orang yang beriman khususnya,pemahaman serta kesadaran filosofis atau metafisis dibalik semua fenomena yang terjadi dalam dunia sains-termasuk fenomena kuantum diatas itu perlu dan harus itu agar tak ada gap atau ruang kosong yang tidak difahami antara dunia metafisik dan dunia fisik.Sekaligus agar selalu memahami bahwa dunia fisik dan metafisik itu adalah suatu kesatuan dan mesti difahami secara menyatu padu,bukan malah dipisah ke dua kutub yang terpisah jauh dan seolah tidak bisa disatukan atau tidak bisa difahami secara menatu padu

Karena kalau kita menganalisis dunia fisik dan metafisik atau "dunia dibalik dunia fisik" dengan memakai format hukum kausal maka dunia fisik dan metafisik itu di konstruks oleh mekanisme hukum kausal universal atau dikonstruks oleh jejaring matrix hukum sebab akibat

Dan manusia bisa mengetahui kepastian di level fisik dan metafisik apabila bisa membaca jejaring matrix sebab akibat itu secara menyeluruh,tapi karena manusia adalah makhluk yang terbatas maka itu adalah suatu yang tak mungkin

Hanya satu saran saya ; Apapun fenomena yang terjadi di ranah sains,Apakah itu yang narasinya berdasar mekanika Newton,teori relativitas maupun terkini mekanika kuantum selalulah melihat dan membawanya ke ranah metafisika untuk kita bahas,kita dalami dan kita cari rahasia ilmunya di ranah metafisika

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun