sesaat ku hendak pergi entah kemana, mengarungi pedesaan maupun perkotaan dikala liburan belum bertandang juga...Â
menepi sejenak dari hiruk-pikuk alam semesta nestapa, merelung duka membalut dengan sukacita kebahagiaan...Â
untuk sementara....Â
gerimis yang merintis dikala gejolak kalbu mulai rantas...Â
Kini harus ku perbaiki kembali. Sesaat sungguh lelah? namun sukar memang harus bersabarlah?Â
Meski pundi-pundi rupiah belum terhimpun, masih ada waktunya untuk memohon ampun ...Â