Terhempas diriku melayang dalam larutan kesedihan dari gelembung kekosongan dan derasnya khayalan. Cadyvea, kau yang di sana, jauh tak terjamah, kau lunakkan kesedihan untuk kehidupan lain. Matamu seindah Afrodit di hatiku. Tak satupun serdadu perang mati kesakitan melainkan gugurkan tangis keharuan. Tak satupun serigala mengaum melihat iblis di bulan kala sosok dirimu menyaingi purnama. Namun, bayanganmu mencukupiku untuk membasahi wajahku dalam mengenangmu.
Terhempas diriku mengapung dalam lautan kerinduan dari gelombang cinta dan luasnya hamparan sayang. Cadyvea, kau yang di hatiku bersinar terang tapi buta, matamu tak melihat sosok pemuja kecil yang tak berharga ini. Hening tapi tuli, telingamu tak mendengar siulan merdu lantunkan kepastian. Suci nuranimu gelap nalurimu, tak merasakan sentuhan yang menghiasi dinding-dinding hatimu.
Cadyvea, namamu mencukupiku untuk jatuhkan air mata dalam awal tidurku
-------------------------
*nb: saya harap untuk tidak membajak karya asli saya, saya ijinkan untuk menyertakan nama saya jika mau menyalin. Terima kasih