Pertama kali aku terima sms itu tepatnya, 29 Januari 2010, jam 06.27. Isinya sih sebetulnya bukan teror, cacian, hinaan atau apapun hal yang mengandung unsur negatif. Malah, aku cukup termotivasi dengan isi sms itu. Aku memang paling semangat ketika ada seorang teman, atau siapapun mengirimkan berita yang memotivasi, apalagi pagi hari di saat baru memulai aktivitas rutin. Paling tidak, sms itu membuat suasana hati jadi lebih hidup dan mendorong hari-hariku jadi lebih baik. Bunyi sms itu seperti ini...
Assalamu’alaikum....Hai pa kabar? Mg hr ini menyenangkn, kt mulai hr ini dg bismillah.... Aku liat nomor pengirim sms itu, +628788xxxxxxx. Karena di
handphone-ku tidak muncul nama pemilik nomor itu, aku coba balas untuk menanyakan siapa pengirim sms itu. Dan jawabannya...
Dg seorang hamba Allah, yg ingin bersilaturahim, mdh2an berkenan... Aku gak balas lagi sms itu. Bahkan aku pun gak berusaha untuk mencari tau siapa pengirim sms itu. Aku pikir mungkin orang itu salah kirim sms. Lagipula pagi itu aku benar-benar dalam situasi yang mulai sibuk. Dalam beberapa hari aku sudah lupakan sms itu. Tapi, sms itu kemudian muncul lagi dengan nada selalu mengingatkan dan memberikan semangat. Hampir dalam selang beberapa hari aku selalu dibangunkan oleh sms-sms yang bunyinya seperti ini...
Kt qiyamul lail yu... 01/02/2010, 02.03 Seper3 mlm adalh wkt yg tpt utk berbg crt sm Allah... 05/02/2010, 02.04 Bangun yuuk...Kt shlt tahajud.. 15/02/2010, 02.04 Bangun yu kt qiyamul lail.... 21/02/2010, 02.05 Sebenarnya dalam beberapa hari tersebut aku sudah coba menghubungi langsung nomor itu. Tapi sepertinya nomor itu memang sengaja hanya digunakan pada saat akan membangunkan aku. Karena ketika aku telpon siang, pagi atau sore, ternyata oleh pemiliknya tidak diaktifkan. Sebelum aku
posting tulisan ini, kemarin aku terima lagi sms dari nomor tersebut...
Ass. Hai pa kbr? Mg hr ini hati kt dlm knds yg lbh baik, lbh ‘hidup’, lbh mndktkn kpdNya... 07.54 Saat ini, aku mencoba mengambil hikmah dari sms-sms itu yang waktunya selalu tepat kira-kira jam 2an dini hari. Sepertinya Allah sudah memberikan jalan untukku agar lebih mendekat kepadaNya lewat sms misterius itu. Mungkin aku tidak akan pernah tau siapa si pengirim sms itu. Tapi satu hal yang bisa aku jadikan pegangan adalah mengembalikan semuanya kepada Allah. Siapun dia, apapun yang dia kirimkan semuanya atas izin dari Allah.... dan Allah sangat tau kebutuhan hamba-Nya. Kalau saja dia membaca tulisanku ini, aku hanya berharap dia senantiasa meluruskan niatnya untuk sebuah kebaikan. Semoga dia menjadi orang yang dimuliakan oleh Allah karena usahanya untuk membuatku jauh lebih baik.
KEMBALI KE ARTIKEL