Si pengarang tetralogi Laskar Pelangi, Andre Hirata boleh merasa paling heibat sepenjuru negeri. Sampe-sampe Andre lupa kalo masih ada karya-karya Pramoedya Ananta Toer, Nh. Dini, dll. yang duluan mendunia ketimbang dia.
Tapi, si Andre, bahkan Pram, Nh Dini, dll sastrawan besar yang dimiliki bangsa ini; masih kalah jauh dengan pengarang paling canggih di Indonesia sekarang ini. Karangan-karangan di pengarang canggih ini nyaris tak terbantahkan; karena "benar" belaka. Nyaris tak ada yang berani protes (karangannya dikritik). Soalnya nggak ada yang berani. Bahkan, jika ada kejanggalan ato nggak logis sekalipun, nyaris tanpa koreksi.
Luar biasa canggih karangan-karangan itu. Alurnya sangat memikat, penokohan sangat kuat, konflik, klimaks, antiklimaks, suspense, ... sangat menarik. Wajar jika media-media, cetak dan elektronik menjadikannya hl berulang-ulang, dibahas, dianalisis... betapa heibatnya si pengarang.
Contoh judul karangan itu adalah: "4 Teroris Lampung Ditangkap". Waw...
Pokoknya pengarang tiada tanding!
Siapakah?
Setelah membaca-baca, mendengar-dengatr, melihat-lihat, dan merenung-renung, ketemulah jawaban siapa pengarang paling canggih itu. Dialah: Densus 88!
Ada yang berani protes?