Bagi orang yang beriman dan berilmu, tak ada ruang kemalasan dalam tatanan al-Islam (Ad-ddin). Ketika Surat Pembuka (Al-Fatihah), sudah memberikan ringkasan dari tatanan ilahi (Dinul Islam), yang dimulai dengan janji ketuhanan, dimana semua aktivitas kita disandarkan atas nama-Nya, kemudian mengimani dan mengimplementasikan konsep rubbubiyah Allah meliputi penciptaan, penyediaan rezeki, pemeliharaan dan pembinaan bagi 'alam ini, kemudian menyadari akan adanya hukum pembalasan ad-diin, kelak, maka dimulailah komitmen pengabdian (ibadah) dengan pola ibadah bertauhid (konsep isti'anah dan isti'adzah), kemudian kita meminta pemeliharaan berada dalam hidayah-Nya yaitu dalam jalan yang lurus (Al-Islam), dengan berharap ridha dan nikmat-Nya sebagaimana Allah telah memberikan nikmat kepada orang-orang terdahulu, maka segala aktivitas hidup kita sudah diikat dalam janji dan komitmen menebar kebaikan (rahmatan lil'alamiin). Jadi, tak ada lagi ruang kemalasan.
KEMBALI KE ARTIKEL