Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

60 Tahun CIMB Niaga, Antara Robby Johan dan Nazir Rajak

12 Februari 2016   10:43 Diperbarui: 12 Februari 2016   10:47 725 0
Berputarnya waktu tak membuat memori lama kita menjadi hilang.  Dalam jasa perbankan misalnya, saya selalu menempatkan Bank Niaga dalam posisi yang istimewa. Melongok ke belakang, saya menjadi nasabah bank berlogo khas dengan warna dasar merah ini pada 1997. Awalnya, tak banyak pertimbangan, selain karena dekat dengan kantor yang  saat itu berada di bilangan Blok M - Woltermonginsidi. Kalau pun sedikit alasan idealis, mungkin karena Bank Niaga adalah segelintir bank ‘nasionalis’ alias pribumi asli namun punya reputasi bagus. Kebetulan juga saya pengagum Robby Johan, Presdir Bank Niaga saat itu, yang juga dikenal sebagai salah satu ‘empu’ manajemen di republik ini.

Sayang, target Robby untuk menempatkan Bank Niaga sebagai bank ke lima terbesar di Indonesia tidak tercapai. Krisis moneter yang meluluh lantakkan sendi-sendi perbankan pada 1998, telah mengubah lanskap industri dan jasa keuangan di Indonesia.  Pada akhirnya, banyak bank lokal yang collapse.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun