Brunei Darussalam telah menyatakan ketertarikannya atas produk alutsista PT Pindad. Perusahaan ini ikut partisipasi dalam Brunei Internasional Defence Expo (BRIDEX) pada februari lalu. Ada dua jenis alustsista yang dilirik yakni Kendaraan Taksi (Rantis) 4X4 Komodo tipe intai dan senapan SS 2 Tipe V5 Silencer.
Dua alutsista ini sudah diujicoba langsung oleh Pangeran Mahkota beberapa waktu lalu di dalam negeri. Kunjungannya ke Indonesia pun disambut hangat oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Oleh kalangan TNI, Sang Pangeran pun disambut hangat. Awal Mei ini misalnya, sang Pangeran dianugerahi penghargaan sebagai warga kehormatan di lingkungan pasukan elit TNI.
Putra Mahkota pun merasa bahagia dengan penganugerahan tersebut. Bisa dibilang inilah masa-masa harmonis antara Indonesia dan Brunei Darussalam. Keduanya tidak lepas dari kepentingan. Indonesia berkepentingan untuk menjual produk alutsista. Dan Brunei pun memiliki kepentingan karena lokasi negara yang sangat berdekatan dengan Indonesia.
Pangeran melihat langsung betapa hebatnya prajurit-prajurit TNI. Inilah yang menyebabkan Brunei Darussalam tidak mungkin melepaskan kepentingannya atas Indonesia. Salah satunya, kepiawaian prajurit TNI itu disaksikan langsung melalui demonstrasi sergap cepat satuan Bravo 90 Paskhas beberapa waktu lalu.
Hubungan yang manis antara Indonesia dan Brunei sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Penganugerahan gelar kehormatan sudah diberikan TNI kepada ayahanda Pangeran, Sultan Hafizal Sururul Bolqiah pada 2008 silam. Putra Mahkota pun yakin hubungan yang mesra antara kedua negara akan senantiasa terjadi. Bahkan hubungan ini akan semakin kokoh dan lebih luas lagi. (*)