Akhirnya La Nyalla dkk kembali ke "kantor" PSSI. Walaupun Bob Hippy mengatakan kalau kepulangan La Nyalla belum sah karena harus melalui konggres tapi keputusan La Nyalla harus kita apresiasi. Mungkin La Nyalla sudah bosan berkonflik, mungkin Djohar Arifin sudah menyadari kekeliruannya, mungkin ada tekanan dari pihak lain dan masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain dalam benak masyarakat. Tapi yang pasti La Nyalla dkk sudah mau kembali ke PSSI itulah faktanya. Ibarat mengurai benang kusut mungkin saat ini satu benang sudah terurai dan biasanya untuk mengurai benang selanjutnya tidaklah sesulit benang pertama. Itulah yang kita harapkan dari peristiwa ini. Karena kalau kita mau melihat ke belakang akar dari semua permasalahan sepak bola Indonesia adalah dari organisasi PSSI. Ketika pengurus organisasi tidak bisa mengakomodir keinginan anggotanya, ketika anggota suatu organisasi tidak bisa memahami tujuan organisasi maka otomatis kinerja organisasi tersebut tidak akan bisa bergerak sempurna. Bahkan bisa mati. Itulah yang dialami PSSI. mungkin La Nyalla dkk dan Djohar Arifin menyadari hal itu. Untuk menghindari "kematian" itu maka mereka kembali ke PSSI dan Djohar arifin pun menyambutnnya. Bersatunya de jure dan de facto pun terjadi. PSSI sebagai organisasi resmi akan mempunyai lagi kompetisi yang diminati masyarakat (ini sebagai fakta).Sekarang mungkin masyarakat menanti langkah PSSI selanjutnya.Harus kita pahami kini kalau wajah PSSI sekarang beda dengan PSSI dua hari sebelumnya. Dan sepertinya pendukung ISL pun akan mendukung hal ini. Masalah apakah ISL dan IPL akan disatukan, siapa pelatih Timnas, siapa pemain Timnas atau hal lain yang selama ini menimbulkan masalah dalam sepakbola Indonesia itulah yang mungkin akan dibicarakan mereka. Sebagai masyarakat bola Indonesia kita cuma bisa menunggu dan mudah-mudahan yang kita tunggu adalah yang selama ini kita harapkan.
KEMBALI KE ARTIKEL