Tahun 2020 dunia digemparkan dengan munculnya virus yang dapat menyebar dengan cepat melalui udara, setelah diindetifikasi virus ini berasal dari kora Wuhan di China pada bulan Desember 2019. Virus ini mempunyai nama Ilmiah COVID-19 (Coronavirus disease) mempunyai efek yang dirasakan berupa dari flu ringan samapi flu sangat serius penyebarannya pun sangat cepat, dengan beberapa bulan telah menyebar keseluruh belahan dunia hingga negeri kita Indonesia yang teridentifikasi pada bulan Maret 2020.
Dengan munculnya virus COVID-19 pemerintah mulai bertindak tegas dengan beberapa kebijakan ataupun peraturan tentang himbauan supaya masyarakat tidak terlalu banyak melakukan aktivitas di luar rumah, hal ini tentu untuk menghindari peningkatan penyebaran pandemi COVID-19. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia diantaranya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan PPKM (Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Walaupun kebijakan tersebut dibuat dengan harapan mengurangi cepatnya penyebaran virus, namun kebijakan tersebut memengaruhi aktivitas segala bidang terutama Ekonomi.
Bidang Ekonomi merupakan salah satu dampak yang telihat jelas dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, karena kebijkan tersebut mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat dengan pembatasan ruang gerak masyarakat dan belum lagi karyawan yang kena imbas PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) oleh perusahaan dengan alasan menutup kerugian yang terus berlanjut. Selain itu dampak dari penyebaran virus COVID-19 ini mencekik sektor sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), karena dengan adanya pengurangan dari sisi konsumsi yang mengakibatkan masyarakat harus memenuhi kebutuhann hidupnya tetapi pendapatan terus menurun.
Salah satu UMKM yang terkena dampak bernama MOCHINO.ID. Dalam wawancara yang dilakukan pada hari sabtu tanggal o3 Juli 2021 di daerah kecamatan Rancaekek tempat produksi dari UMKM tersebut, menjelaskan bahwa MOCHINO.ID memproduksi suatu kerajinan tangan berupa dekorasi rumah dari tali katun. Dampak yang dirasakan dari adanya virus COVID-19 terlihat pada penurunan pendapatan, karena masyarakat dibatasi mobilitasnya sehingga pembelipun fokus pada kebutuhan pokok seperti sembako ataupun vitamin dan masker. Hal tersebut membuat UMKM ini yang awalnya membuat tempat jualan di daerah mall kota Bandung harus gulung tikar dan menjadikan rumah sebagai gudangnya, setelah gulung tikar toko offline selanjutnya mempunyai ide untuk kerja sama dan membuat toko online di salah satu e-commerce bernama Shopee dan Tokopedia serta tidak lupa juga mengembangkan promosi di media sosial instagram.