Modernisasi Militer Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan 2014 ini sudah membawa penambahan kekuatan militer yang cukup significant. Modernisasi militer periode 2009-2014 ini disebut dengan Minimum Essential Force (MEF) Renstra I (2009-2014). MEF ini direncakanan akan dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu Renstra I (2009-2014), Renstra II (2015-2019) dan Renstra III (2020-2024).
Alutsista untuk Angkatan Udara di MEF I (2009-2014)
Dalam periode 2009-2014 ini, program MEF Renstra I sudah membawa banyak sekali penambahan kekuatan alutsista Indonesia. Selain peningkatan kesejahteraan prajurit, juga terjadi penambahan alutsista yang significan serta penambahan sarana pendukungnya. Diantara alutsista yang sudah di datangkan di MEF Renstra I (2009-2014) untuk Angkatan Udara
No
Item
Negara Produsen
Unit
Kontrak
Nilai Kontrak
1
SU-30 MK2
Rusia
6
11 desember 2011
$470 juta
2
EMB-314 Super Tucano
Brazil
16
13 Juni 2011
$260 juta
3
T-50i
Korea Selatan
16
25 May 2011
$400 juta
4
Grob G-120 TP
Jerman
18
19 September 2011
$72 juta
5
F-16 Block 25 Upgrade
Amerika
24
17 November 2011
$750 juta
6
C-130H Hibah
Australia
4
19 Juli 2013
$63 juta
6
C-130H (beli)
Australia
5
19 Juli 2013
$97,5 juta
7
C-295
Spanyol
9
15 Februari 2012
$325 juta
8
Heli EC-725 Cougar
Perancis
6
12 Maret 2012
9
Upgrade F-16 Block C
Inggris
10
18 desember 2012
$63 juta
10
AGM-65K2 Maverick
Amerika
18
23 Agustus 2012
$25 juta
11
Rudal R-73/A-11 Acher
Rusia
12
Rudal R-77 RVV-AE/AA-
Rusia
13
Rudal KH-29/AS-14 Ked
Rusia
14
Rudal KH-31P
Rusia
15
Rudal KH-59M/AS-18 Ka
Rusia
Pencapaian MEF Renstra I TNI AU
Alutsista untuk TNI AU yang sudah di beli dalam periode Renstra I TNI AU.Untuk pesawat tempur di MEF I, TNI AU mendapatkan 6 unit Su-30 MK2 (melengkapi 10 unit Su-27/30 yang sudah ada sebelumnya), 16 EMB-314 Super Tucano dari Brazil, 16 unit T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan, 18 unit pesawat latih G-120 TP Grob dari Jerman, 24 unit F-16 setara Block 52 dan upgrade 10 unit F-16 Block 15 OCU TNI AU. TNI AU juga mendapatkan 18 unit pesawat angkut diantaranya adalah 9 unit C-295 dari Spanyol, dan 9 unit C-130 H Hercules bekas AU Australia. Dari 9 unit C-130 H dari Australia ini, 4 unit diataranya adalah hibah dari pemerintah Australia dan 5 unit lagi dibeli oleh Indonesia. Untuk persenjataan rudal pesawat tempur juga sudah dibeli berbagai rudal untuk armada Flanker dan F-16 Indonesia. Diantaranya adalah Rudal BVR R-77 RVV-EA, KH-31P, AGM-65 Maverick, dan lain-lain.
Alutsista untuk Angkatan Laut di MEF I (2009-2014)
Pengadaan alutsista untuk Angkatan Laut yang sudah di lakukan di MEF Renstra I (2009-2014)
No
Item
Negara Produsen
Unit
Kontrak
Nilai Kontrak
1
KS DSME 209
Korea Selatan
3
20 Desember 2011
$1,1 Miliar
2
KCR-40
Indonesia
3
?
?
3
KCR-60
Indonesia
3
?
?
4
PKR Sigma-10514
Belanda
1
5 Juni 2012
$220 Juta
5
Landing Ship Tank
Indonesia
3
2 September 2013
Rp 482,4 M
6
CN-235 MPA
Indonesia
3
?
?
6
MLRF Nahkoda Ragam Class
Inggris
3
2013
$385 Juta
7
BMP-3F
Rusia
37
11 Mei 2011
$114 Juta
8
Heli AKS AS-565 MB Phanter
Perancis
11
?
?
9
PKR Sigma-10514
Belanda
1
14 Februari 2014
$220 Juta
10
Rudal Exocet MM-40 Black 3
Alutsista untuk Angkatan Darat di MEF I (2009-2014)
Pengadaan alutsista untuk Angkatan Darat yang sudah di lakukan di MEF Renstra I (2009-2014).
No
Item
Negara Produsen
Unit
Kontrak
Nilai Kontrak
1
Heli AH-64 E Apache
Amerika
8
26 agustus 2013
$500 juta
2
Howitzer caesar 155 mm
Perancis
37
9 November 2012
$240 juta
3
MLRS ASTROS II MK-6
Brasil
36
16 november 2012
$405 juta
4
MBT Leopard
Jerman
103
30 September 2012
$280 juta
5
IFV Marder 1A3
Jerman
50
30 september 2012
-
6
IFV Tarantula
Korea Selatan
22
Tahun 2009
$70 Juta
6
Upgrade AMX-13
Tahun 2013
?
7
Rudal Anti Tank Javelin I
Inggris
180
20 Nevomber 2012
$60 juta
8
Heli Bell-412EP
Amerika
24
2013-2014
$235 juta
9
Heli Serang Fennec
Perancis
12
Renstra II (2015-2019) menjadi tergantung kepada arah kebijakan pemerintah baru nanti. Namun sebagaimana dampak program MEF Renstra I yang lalu cukup membawa perbaikan yang berarti bagi kekuatan militer Indonesia. Mungkin saja Program MEF ini akan diganti dengan program lainnya, intinya kita berharap bahwa modernisasi militer Indonesia tetap harus berjalan. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik beberapa tahun terakhir ditambah adanya kemungkinan ancaman konflik yang akan dihadapi Indonesia di sekitar Laut China Selatan.
Sumber: