Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Sajak dan Manfaat Bagi Pembacanya

21 Desember 2021   16:32 Diperbarui: 21 Desember 2021   16:54 584 0
ABSTRAK
Sajak adalah sebuah puisi yang berdiri sendiri atau sifatnya individual. Makna dari sajak pun lebih luas ketimbang puisi. Sajak berkaitan dengan bunyi pada kalimat yang ada di dalamnya. Di dalam sajak, kata demi kata memberikan konotasi yang sama atau mirip, sehingga ada suatu makna yang dapat ditarik dalam suatu larik sajak. Penggolongan sajak dapat didasarkan atas dua segi, yaitu (1) Dasar bunyi dan (2) dasar letak. Berdasarkan bunyi yang diulang, sajak dapat dibedakan atas (1) sajak asonansi,(2) sajak aliterasi,dan (3) sajak disonansi. Berdasarkan letaknya, sajak dibedakan atas (1) sejak awal, (2) sajak tengah, (3) sajak akhir, (4) sajak tegak, (5) sajak sejajar, (6) sajak datar,(7) sajak berpeluk, (8) sajak bersilang, (9) sajak rangkai, (10) sajak kembar, dan(11) sajak patah. Sajak juga memiliki banyak manfaat bagi para pembacanya, yaitu (1) meningkatkan skill berbicara verbal dan meningkatkan memori otak,(2) mengembangkan kemampuan berpikir kritis, (3) menumbuhkan empati dan keterbukaan, (4) perkenalan yang baik terhadap bentuk seni lain, (5) menimbulkan rasa tersendiri bagi para pembacanya.
Kata kunci : Sajak dan Manfaatnya
PENDAHULUAN
Mungkin bagi sebagian orang sajak itu tidak begitu menarik bahkan bagi mereka tidak memiliki manfaat apapun. Namun,bagi orang yang tahu atau bahkan pecinta sastra akan sangat merasakan manfaat dan keindahan pada setiap kata di baris yang ada pada saja itu. Banyak orang berpendapat bahwa membuat sajak itu susah, karena harus merangkai kalimat yang memiliki pengulangan bunyi atau suara dengan pola yang estetis. Namun, sebenarnya, bagi orang yang terbiasa membuat sajak sangatlah mudah untuk nya, dan ide selalu mengalir dan keluar dengan sendirinya. Ada banyak macam bentuk sajak dan jenisnya.
Ada sebagian orang yang apabila mendengarkan dan membaca sebuah sajak, ada perasaan tersendiri di dalam hatinya, karena setiap kata yang dibuat oleh penyair bisa langsung menyentuh dan masuk ke dalam ilustrasi yang ingin disampaikan oleh penyair.
PEMBAHASAN
Sajak
Sajak adalah satu di antara bentuk karya sastra yang penyajiannya dibuat dengan baris-baris yang teratur dan terkait. Di dalam sajak penyair sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasanya,yang ia ciptakan secara sadar agar ketika diucapkan atau dibaca oleh pembaca akan menimbulkan suatu daya atau perasaan tertentu bagi si pembaca nya.
Penggolongan sajak dapat didasarkan atas dua segi, yaitu:
1. Dasar Bunyi
a) Sajak Asonansi, yaitu sajak yang berupa pengulangan bunyi-bunyi vocal baik dalam satu baris maupun pada baris-baris yang berlainan.
Contoh : kami kini ditemani sunyi
b. Sajak Aliterasi,yaitu sajak yang berupa pengulangan bunyi-bunyi konsonan baik dalam satu baris maupun pada baris-baris yang berlainan.
Contoh : sunyi senyap setiap saat
c. Sajak Disonansi,yaitu sajak yang berupa pengulangan bunyi-bunyi vocal yang berlawanan.
Contoh : tindak-tanduk (i-a / a-u)
2. Dasar Letak
a. Sajak Awal, yaitu sajak yang terletak pada kata-kata yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh :
Bukan terlalu dingin
Hanya saja teramat kaku
Bukan tidak ingin
Hanya tau itu bukan untukku
b. Sajak Tengah,yaitu sajak yang terletak pada kata-kata yang terdapat pada tengah kalimat.
Contoh :
Ego tertanam dalam jiwa
Dalam jiwa tertanam ego
c. Sajak Akhir,yaitu sajak yang terletak pada kata-kata yang terdapat pada akhir kalimat.
Contoh :
Terpana dalam angan nestapa
Percaya diri membuat ku lupa
Ekspektasi yang tak sesuai realita
Membuat gundah gulana dan rasa kecewa
d. Sajak Tegak,yaitu sajak yang terletak pada kata-kata yang terdapat dalam baris-baris yang berlainan.
Contoh :
Bukan niat hati terbayang tuan
Bukan hasrat ku pula yang terlalu tinggi
Bukan maksud tidak sopan
Bukan niat ku juga ingin bermimpi
e. Sajak Datar,yaitu sajak yang terletak pada kata-kata yang terdapat dalam baris yang sama.
Contoh :
Saat ini
Luka terbuka kembali
Sebab apa
Untaian kata dalam sekali bunyi
f. Sajak Sejajar,yaitu pengulangan sepatah kata yang sama dalam kalimat-kalimat atau baris-baris yang berurutan.
Contoh :
Tidak terbilang rasa di hati
Tidak terungkap rasa yang tertanam
Tidak ku sanggah rasa di kalbu
Tidak pula ku pungkiri rasa yang mendalam
g. Sajak Berpeluk,yaitu sajak yang berupa pengulangan bunyi yang berpaut. Sajak ini dapat di diagramkam sebagai berikut :a-b-b-a.
Contoh :
Sejak kapan aku begini
Mengharapkan sesuatu yang tidak nyata
Namun untuk melihatnya aku terlalu buta
Terjebak dalam dunia penuh ilusi
h. Sajak Bersilang,yaitu sajak yang berupa pengulangan bunyi yang berselang-seling.
Contoh :
Terlalu lama aku sendiri
Bukan berarti aku mati rasa
Karena untuk memiliki
Punya tekad yang aku tidak bisa
i. Sajak Rangkai,yaitu sajak yang beruoa pengulangan bunyi-bunyi yang sama dalam kalimat atau baris secara beruntun.
Contoh :
Terkadang aku tak ingin berharap
Namun semuanya sudah lenyap
Terimakasih untuk segala yang kau ucap
Akan ku tinggalkan walau luka masih tertancap
j. Sajak Kembar,yaitu sajak yang berupa pengulangan dua-dua terhadap bunyi yang sama secara beruntun beruntun.
Contoh :
Salah jika aku berharap terlalu banyak
Pada angan dan ilusi yang tak pernah berpihak
Kenyataannya memang kau hanya sebuah gambaran
Dalam angan yang aku buat tanpa kepastian
k. Sajak Patah,yaitu sajak yang berupa pengulangan bunyi yang sama dalam baris-baris yang beruntun, kecuali ada satu baris yang tidak.
Contoh :
Jika kau adalah lentera
Aku ingin kau berada disini
Menemani aku dalam gelapnya dunia
Jangan biarkan bayu menyapa
Manfaat
Manfaat dari membaca sajak:
1. Mengembangkan Skill Berbicara Verbal dan Meningkatkan Memori Otak.
   Sajak menyajikan kata-kata, istilah maupun perumpamaan yang tidak familiar dengan apa yang kita dengar pada umumnya, sehingga mengajak pembaca untuk mencari kaitan nya. Membaca saja dapat memberikan pembaca banyak kosakata baru dan dengan kebiasaan mencari kaitan suatu peristiwa,secara tidak langsung otak dilatih untuk memikirkan hal yang baru dan juga memandang dunia dalam penglihatan yang baru pula.
 2. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis.
    Sajak mengajak para pembacanya untuk berpikir kritis, kantor bentuk dari seni ini memaksa pembaca untuk berpikir. Dalam sajak yang hebat, makna tidak secara gamblang terlihat oleh para pembaca. pembaca sajak cenderung lebih kuat dalam menganalisis sesuatu informasi dan memiliki sudut yang lebih luas terhadap kata yang di sampaikan oleh penyair. cara ini sangat membantu siapapun untuk membentuk suatu opini atau menciptakan perspektif yang lebih baik.
3. Menumbuhkan Empati dan Keterbukaan.
    Empati dan keterbukaan pikiran dapat dilakukan melalui bait-bait yang terdapat pada sajak. kekuatan paling besar yang dapat diserap oleh para pembaca adalah kemampuan untuk dapat menyatukan pembaca dan penyair melampaui waktu dan batas budaya. Sajak menyajikan berbagai manfaat dalam cara yang paling efektif. pembaca mampu meresapi perasaan si penyair dalam karya-karyanya dan tentu pembaca juga dapat mengetahui budaya si pencipta sajak itu.
4. Perkenalan yang Baik Terhadap Bentuk Seni Lain.
    Perasaan emosional yang dirasakan oleh pembaca sajak juga membuka peluang untuk mencari karya seni lain yang efeknya sejenis. Si misalnya Pembaca membaca sajak tentang judul jatuh cinta,maka pembaca dalam kenikmatannya yang aneh berusaha mencari film atau lagu ataupun lukisan yang memiliki gambaran perasaan yang sama,sehingga mengajak kita mencari dan mengetahui berbagai bentuk seni lainnya.
  5. Menimbulkan rasa tersendiri bagi para pembacanya.
    Bagi seseorang yang gemar membaca sajak,maka ia akan merasakan perasaan tersendiri dalam dirinya, seperti senang,hanyut,dan terbawa suasana oleh setiap kata yang disampaikan oleh penyair. Sajak juga bisa membuat seseorang bisa meluapkan emosinya, melalui kata yang ditulis oleh penyair.
KESIMPULAN
Sajak ialah persamaan bunyi. Persamaan yang terdapat pada kalimat atau perkataan, di awal, di tengah, dan diakhir perkataan. Persamaan itu ada yang tepat benar-benar dan ada pula yang kurang sempurna. Ada banyak bentuk sajak dan banyak pula manfaat yang dapat dirasakan bagi para pembacanya seandainya kita mau memahaminya.















DAFTAR PUSTAKA
Hayati,A. Latihan Apresiasi Sastra. Surabaya : Triana Media
Sadikin, Mustofa.2010. Kumpulan Sastra Indonesia. Jakarta Timur : Gudang Ilmu
https://literasinusantara.com/sajak-dan-puisi-perbedaan-dan-manfaat/.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun