Masa-masa tersulit saya adalah ketika tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk membelikan makanan untuk keluarga saya (saat itu menikah dengan dua anak). Gaji saya naik turun dan hanya mencukupi untuk membayar sewa tempat tinggal. Saya teringat setelah makan, saya masih merasa lapar namun saya menahan-nahan untuk tidak menghabisinya. Saya yakin istri saya lebih lapar karena masih menyusui anak kedua. Anak saya yang pertama untungnya juga masih kecil, sehingga kecil juga perutnya dan kebutuhan makannya. Istri saya pun kecil, mungil dan terlihat kurus. Dia juga pahlawan kita. Gram per gram emas ikhlas dijual untuk menutupi kebutuhan, hingga akhirnya pun ketika gaji tidak mencukupi untuk biaya tempat tinggal, emaslah menyelamati. Emas-emas tersebut dibeli saat 2005, dijual saat 2010-11 hingga abis. Sungguh berat rasanya menjadi kepala keluarga yang melihat posisi keluarganya selalu di ujung titik penghabisan.
KEMBALI KE ARTIKEL