Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ponakanku yang Cantik

15 November 2011   15:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:37 82 0
Terperangah. Itu mungkin yang sedang kurasakan. Saat aku tahu bahwa dalam kebisuanmu selama ini engkau telah menyimpan luka. Tak sedikitpun aku menyadarinya jika selama itu engkau merakit dukamu perlahan hingga membentuk kawah seperti kawah merapi. Aku tak pernah sadar jika selama ini kawah itu akan meluapkan lahar panas yang akan menghanguskan apa saja yang dilewatinya. Aku tak pernah tahu jika suatu saat  aku akan menjadi tumbal agar kawah itu tak lagi aktif. Astagfirullah. Sebesar itukah kebencian yang telah engkau simpan lama dalam bathinmu. Serapi itukan engkau membungkusnya sehingga mata telanjangku tak kuasa memahaminya. Sejahat itukah aku yang tanpa sadar telah menanamkan benih-benih kebencian di dalam lubuk hatimu.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun