Bukan hal mustahil jika di dalam tubuh NU terdapat oknum-oknum yang justru membela habis-habisan sekte yang telah dinilai sesat oleh pendiri NU sendiri, sekte Syiah salah satunya. Usaha-usaha Syiah-Iran pasca revolusi Khomeini 1978 –dengan penghasilan minyak yang cukup besar, rencana mereka meningkatkan pengaruh Syiah di daerah Ahlussunnah, membangun pusat-pusat kebudayaan–,bukan fatamorgana yang bersifat khayal. Nahdhatul Ulama, dengan jutaan manusia di dalamnya, menjadi mangsa empuk rencana 50 tahun Khomeini dalam menyebarkan Syiahnya. Lantas, bagaimana cara-cara mereka memasukkan paham Syiah ke dalam organisasi-organisasi Islam di Indonesia, khususnya NU?. Inilah hasil wawancara saya dengan Habib Achmad Zain al-Kaff, peneliti Syiah selama puluhan tahun dengan belasan buku karangannya.