Pertama, kita diajak ke Pulau Tiga yang terkenal menyediakan homestay buat para pelancong. Biasanya nelayan atau yang suka diving pada nginap di sini. Homestay mereka pun nyaman walaupun berupa rumah-rumah panggung. Uniknya lagi, homestay ini asri dengan berbagai macam tanaman hingga cat berwarna-warni agar kelihatan menarik. Tarif juga murah mulai dari Rp 100 ribuan aja tapi jangan salah karena listrik belum bisa 24 jam jadi tiap siang gak bisa dah tuh menikmati listrik. Listrik baru nyala di sini malam hari saja dengan tenaga diesel.
Selain mengunjungi homestay, kami juga ikut melihat proses pembuatan kerupuk hitam yang berasal dari tinta cumi, unik ya, mungkin sekarang sudah banyak ya. Pembuatan kerupuk cumi ini juga masih manual dan dikerjakan keroyokan oleh semua anggota keluarga.