Malam itu kami menginap di rumah yang melingkar di Waerebo. Tak perlu AC karena suhu di sana sudah menusuk persendian. Para turis pun mengikuti bentuk rumah ini yaitu tidur melingkar dengan cahaya yang hanya berpendar dari pelita di dinding. Saya yang begitu lelah sebenarnya gampang sekali tertidur setelah 4 jam trekking.
Tapi rupanya tidur saya jadi tidur ayam karena suara berisik yang bercampur padu dari mendengkur hingga erangan mengeluh tak bisa tidur. Biasanya orang-orang ini biasa tidur di hotel empuk kali ya, sementara di sini kami cuma dikasih kasur lipat dengan selimut ala kadarnya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL