Pagi-pagi tenggorokan saya sudah gak nyaman, tapi dasar saya, di saat itu juga saya abaikan. Saya terus memelototi bapak-bapak yang sedang panen buah pala. Kepala saya tak berhenti mendangak melihat si bapak nangkring dipohon. Lalu pala yang berkulit buah coklat pun berjatuhan.
KEMBALI KE ARTIKEL