Selain oleh-oleh itu, suamiku ngeluarkan dus tempat sarung yang bagian atasnya plastik transparan, sebagian ditutup dengan tisue dan bilang, " Nih tak oleh-olehi buah". Beberapa buah menyembul. Melihat kulitnya, saya langsung tebak," Leci yo, yah?" Bukaaaan ...., jawab suamiku. Itu kelengkeng hutan, masyarakat setempat menyebut dengan Ihaw. Dan, saat semuanya dikeluarkan dari dus, tampaklah buah yang saya belum pernah tahu sebelumnya, apalagi memakannya. Kulitnya berwarna kuning kecoklatan dengan brenjul-brenjul seperti buah leci, makanya awalnya saya kira itu buah leci (Yaa, kelengkeng dengan leci memang masih satu famili, sama-sama famili Sapindaceae). Besar buah Ihaw ini seukuran koin 500 rupiah. Gimana rasanya? Rasanya manis legit seperti buah kelengkeng biasanya, tapi ada sensasi rasa lain yang saya nggak bisa mengatakan rasa apa itu, seperti ada rasa gurihnya .. dan ada harum yang beda dari buah hutan ini.
Anda sudah pernah merasakan buah ini? Bagi yang belum, kalau pergi ke Borneo, sempatkan mencari buah Ihaw ini ya. Nikmati sensasi rasa dan harumnya.
Ini dia buahnya.