Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok

Anas Urbaningrum Ajak Generasi Muda HMI Ciptakan Sejarah Baru

5 Agustus 2024   12:23 Diperbarui: 5 Agustus 2024   12:53 112 1

SEMARANG -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Anas Urbaningrum mengajak generasi baru organisasi kepemudaan ini untuk memiliki kesadaran dan keberanian menciptakan sejarah baru.

Hal ini disampaikan saat menutup acara Intermadiate Training (LK II) Tingkat Nasional yang digelar HMI Koordinator Komisariat (Korkom) Walisongo Semarang di Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu, 4 Agustus 2024.

"Generasi HMI mulai tahun 1990-an hingga saat ini termasuk dalam generasi penikmat," kata Anas Urbaningrum. Meski demikian, ia menekankan bahwa kader muda HMI wajib menjadi generasi penikmat yang aktif untuk menciptakan sejarah-sejarah baru.

Menurut Anas, jika hanya menjadi generasi penikmat pasif, maka HMI hanya akan menjadi penikmat sejarah masa lalu.

"Padahal kompetisi yang akan dihadapi semakin ketat. Kalau gagal dalam persaingan yang semakin ketat, HMI akan terkena hukum persaingan sosial yang tersudut di pojok-pojok sejarah," jelas Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara ini.

Anas juga berpesan kepada generasi muda HMI untuk menjaga independensi sebagai mahkota organisasi ini. "Tantangan ke depan akan semakin berat untuk menjaga independensi," tegasnya.

Ia mengingatkan agar organisasi ini tidak bisa dibeli dan tetap setia pada tradisi intelektualnya. "HMI harus setia pada garis kualitas. HMI bukan organisasi massa," tambahnya.

Pesan kepada Generasi Muda HMI

Anas Urbaningrum juga memberikan pesan khusus kepada generasi muda HMI. "Jangan menjadi Kader HMI kalau tidak memiliki cita-cita besar," katanya.

Anas menekankan bahwa HMI didirikan oleh para pendahulunya dengan cita-cita, pemikiran, dan gagasan yang besar. Oleh karena itu, kader HMI juga harus memiliki visi yang sama dengan para pendiri organisasi kepemudaan tersebut.

Anas berpendapat bahwa jika semua Koordinator Komisariat se-Indonesia bisa melaksanakan Latihan Kader II setidaknya satu tahun sekali, HMI layak memiliki optimisme dengan substansiasi dan mutu perkaderan yang terjaga.

Menurutnya, pelatihan ini penting untuk menjaga produksi kekuatan kritis di masyarakat yang dalam konteks ini ditujukan kepada kelompok aktivis serta menjaga komposisi check and balance demi keberlangsungan demokrasi Indonesia.

Anas menjelaskan bahwa terdapat tiga mata uang bagi kader-kader HMI, yaitu independensi, intelektualitas, dan kritisisme.

"Independensi adalah lahan bertumbuhnya tradisi intelektual. Tradisi intelektual yang produktif melahirkan kritisisme, dan kritisisme menjaga independensi," jelasnya.

Anas berharap ketiga mata uang ini tetap dijaga supaya HMI tidak mengalami inflasi dan menjadi kesadaran organisasi pada semua level. Ia juga menekankan bahwa Pengurus Besar (PB) HMI wajib menjaga tradisi intelektual pada generasi saat ini. Red

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun