Yusuf juga adalah seorang fatan : imra-atu l'aziizi turaawidu FATAAHA 'an nafsihi [12:30] "Isteri Al Aziz menggoda anak asuhnya (fataaha) untuk menundukkan dirinya Yang dilakukan oleh istri al-aziz adalah apa yang di-isyaratkan di 24:33 : "dan jangan memaksa fatiya – fatiya kamu atas pencarian (zinaa)" Fatiya adalah anak asuh, yang tinggal bersama dalam satu rumah, dididik, diberi fatwa, pada umumnya diperlakukan sebagaimana anak sendiri, dapat kita simpulkan dari ayat berikut: [12:21] Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya : "Berikanlah kepadanya tempat yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." Demikian pula fatiya bagi Musa (18:60), dan fatiya2 bagi Yusuf (12:62). Dikatakan ibrahim adalah anak asuh, jadi beliau diasuh bukan oleh ayah kandungnya sendiri. [21:60] qaaluu sami'naa fatan yadzkuruhum yuqaalu lahu ibraahiimMereka berkata: "Kami dengar seseorang fatan yang memperingatkan berhala-berhala ini, dikatakan kepadanya Ibrahim. *yuqaalu lahu ibraahiim = dalam bahasa yang mudah dimengerti "orang memanggilnya Ibrahim" Disebutkan di quran, nama bapak (abi) dari Ibrahim SS adalah Azar: [6:74] wa-idz qaala ibraahiimu li-abiihi aazara atattakhidzu ashnaaman aalihatanDan ketika Ibrahim berkata kepada abi-nya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai ilah-ilah? Untuk menyatakan ayah dan ibu biologis, quran menggunakan rootword waw-lam-dal (walid dan walidatun). Misalnya pada frasa "lam yalid wa lam yuwlad". Ini menjadi keterangan pendukung berikutnya bahwa Aazar bukanlah bapak kandung Ibrahim. Perbandingan dengan bible:1) Di bible, Nama anak asuh Abraham adalah Eleazar, di quran justru nama ini mirip dengan ayah angkat Ibrahim : Aazar 2) Di bible, nama ayah kandung Abraham adalah Terah. Di quran nama Terah ini tidak disebutkan, namun beberapa mufassir menyatakan Terah atau Tarikh adalah ayah kandung Ibrahim.
KEMBALI KE ARTIKEL