kau masih mencari:
tulang belulang,
ruang lenggang,
derap kaki tak bertuan.
"Aku lelah," katamu hari ini.
Tapi lusa kau kembali mencari.
Ibarat seorang petualang,
Tekadmu tak begitu saja lekang.
Meski pada kenyataannya:
mimpi selalu kalah,
dunia selalu salah,
harapan selalu patah.
Ibarat berjalan di tengah belukar,
kau yakin sedang tersesat.
Debu alam semesta membuatmu sesak.
Beban di pundakmu bertambah berat.
Kau mengeja napas satu-satu.
Peluh memenuhi kening.
Doa mengalun dalam hening.