Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Kamboja Terakhir

11 November 2017   09:01 Diperbarui: 11 November 2017   09:39 1012 19
Panglima itu masih menahan napas. Tangannya terpatri pada satu-satunya pegangan, sekaligus satu-satunya benda yang masih berdiri kokoh di bangunan itu. Keningnya panas, matanya panas. Sudah tiga hari ini ia hanya mampu mengigit bibir untuk menahan sakit. Di ujung bola matanya tampak para prajuritnya yang telah bergelimpangan di lautan darah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun