Nirina terpekur di tempat duduknya. Ribuan kali meremas foto seorang pria yang tengah merangkul pundaknya tak urung memuaskan amarahnya. Semua janji, kenangan, dan pemberian lelaki itu sudah berakhir di tempat sampah. Satu jam yang lalu, ia baru saja meremukan ponselnya karena tak tahan mengingat betapa ia dulu seringkali bertukar pesan lewat benda mungil itu.
KEMBALI KE ARTIKEL