Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Sepulang Gerimis

1 Maret 2024   15:43 Diperbarui: 9 Maret 2024   19:53 387 40
Dan gang sempit panjang

nanti, pada setiap belokan
kita bakalan saling berimpitan,
jelatamu, jelataku-nasib semua yang berantakan.

terus di bagian penghujung,
gerimis menatapmu dari balik wajah mendung

sejujurnya ia tidak mencari siapa-siapa;
tidak mungkin ke mana-mana

ia, bisa jadi, seperti waktu,
selalu datang ke situ
tapi enggan menunggu.
enggan membiru, tidak (untuk) berubah batu

tak ada senja di antara gerimis,
kecuali sepanjang bosan
dan setiap tikungan,
(menjadi) hati-hati seperti hidup dalam temaram

(atau: ketika kata-kata tumpah dari dendam)

sepulang gerimis,
tidak (ada) perayaan untuk tetap tenang,
pelan-pelan dan melupakan
sepanjang hari yang membosankan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun