Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Lelaki yang Ketika Dia Tersenyum...

9 Februari 2021   13:41 Diperbarui: 13 Februari 2021   08:04 459 34
- kepada Mang Agus

1/
Sungai dan kegelapan sepi berwarna biru itu
menyambutku dengan masa lalu yang terluka.
Masa kini seperti jalan panjang dari kutukan.

Ada banyak ingatan tak pernah
benar-benar bebas. Hidup serasa keterjagaan panjang
dari trauma akan mimpi buruk.

Lelaki itu, memberiku sebuah tempat,
dan hati yang ramah. "Kamu anak muda, jauh
dari rumah. Rindu adalah racun mereka yang lelah."

Berlatihlah tidur beralas tikar dan pikiran yang berjaga,
di antara dinding papan, rumah tua dan jiwa yang
menyenangi kesendirian.

Kamu harus belajar terbiasa, lagi katanya.
Keputusan-keputusan gagah tidak diciptakan
dari perjalanan sederhana. Atau melayani pilihan
yang ingin menyenangkan kepalsuan.

Dan belajarlah tersenyum,
Sebab dunia tak pernah baik-baik saja.

2/.
Dia telah pergi dari kampungnya yang jauh
demi perburuan: hutan, kayu dan sedikit lembar biru.

Usianya masih terlalu muda,
tapi ia ingin mengambil semua kesulitan
yang ditanggung ibu bapaknya.

Ia memilih menarik gelondongan kayu,
dan menunda-nunda rindu. Kepada ibu,
kepada masa remaja dan kampung halaman.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun