ada sakit hati dinyanyikan dalam irama pemberontakan, seperti besok ada perang namun sesungguhnya cuma slogan
saya jadi berpikir menulis slogan, mumpung...ya, mumpung saja
lalu akan saya tempel di sepanjang jalanan kala matahari di belakang dada
pekerja pulang membawa setengah lelah, setengah gembira
"jangan pernah menyerah, cinta meneguhkan niscaya dari lupa hari tua!"
atau mungkin juga, saya bakal membayar penyiar
agar membacanya di daftar lagu
yang diputar setiap malam sabtu,
setiap saya merindukan hari itu
hari itu, hari yang begitu
waktu ada sisa rasa takut, paket data dan channel Youtube yang terbuka
kota ini sedang terluka: demontrasi dan caci maki
berkibar-kibar di langit hingga dalam tanah-cinta begitu langka, kawan!
saya tertidur di beranda sebuah akun facebook,
sesudah semalaman lelah dengan pertanyaan tidak gembira:
mengapa ada gambarmu di sana dengan nama orang baru ganti bahagia,
sedang saya masih juga patah. hampir lima musim lama
hari itu, di Youtube yang tak pernah tidur itu,
ada suaramu bersenandung, tentang pisah dua akibat
makin terasa kenangan-kenangan, yang dulu terjadi saat kita bersama
kenangan terindah kan selalu ada, saat ku terdiam dan pejamkan mata..