tapi selalu karena seseorang, di antara yang lekas terlupakan,
ingatanmu kekal sebagai kemarahan nan dangkal
dari kesepian yang tunggal
dan di masa tak tentu, cuma meyakini-setidaknya
demi pikiranmu yang bergulung-gulung dan rusuh-
tidak ada lagi boleh berseteru, bersatu
kecuali semata-mata duka kepada semua (tentang kita)!
adapun kenangan yang memelihara,
kelak hanya layak celaka,
demikian doa-doamu yang fana
tebal mengakar di sana ia berjelaga
wahai jiwa yang dahulu penuh wangi asmara
secepat apa tulus berubah serapah?
seketika benci tumbuh menggunting kepala
sepejal hati menolak menampung maaf