aku tidak memahami puisi sampai hari ketika aku berbicara dengan kecemasanku. sambil merasa kau sedang mendengarkan baik-baik di sebelahnya. merasa kau juga bergembira, seperti seorang ibu melihat anaknya memiliki kembali keceriaan sesudah koma panjang. matamu basah, tetapi kata-kata masih bisa berdiam menahan kesaksian dan kesanggupan.