Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Di Depan Pulang, di Belakang Pintu

20 November 2018   08:36 Diperbarui: 20 November 2018   09:15 242 9
hanya ada satu pintu
dan sepasang langkah yang tak lagi jumbuh

aku adalah lantai kayu,
ketika langit-langitnya terbuka

November turun mengisi nasibnya
membasahi apa saja yang berluka
menangisi siapa saja yang berkaca-kaca;
segala bersedih tanpa bisa berhenti

demikian juga dengan piring kotor, wajan bekas
nasi goreng atau cangkir sisa vodka
di bulan basah begini, mereka rapi sekali
selayaknya kematian telah direstui

adapun jendela
yang menatap sejarah di luar sana
telah terkunci dari udara lega
gelap dan sesak

aku adalah lantai kayu
hanyalah lantai kayu
ketika hujan terlalu biru
di depan pulang, di belakang pintu

[2018]
***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun