Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Sementara Semuanya...

31 Juli 2018   22:56 Diperbarui: 31 Juli 2018   23:13 575 14
Susah sekali mencari puisi kali ini.

Sementara kota telah luntur setengahnya
dan nyala lampu jalan
kini menjadi kunang-kunang.

Di bawah lampu
kesendirian itu hanya berbicara
kepada bayangan.

Merayakan hujan turun
diam-diam.

Bagaimana pun dengan
kenangan, ingatan,
hal-hal gembira atau menyakitkan
apalagi kehadiran yang dimana-mana.

Mereka segera menyatu
pada gema lonceng, asap lokomotif atau senja
yang kelam,yang bertahun lama
digulung penantian. Berakhir bisu.

Adapun derak dermaga, deru ombak
dan bau laut adalah musik latar
bagi upacara penghapusan langkah
dari hari-hari panjang yang tak jua pulang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun