Seorang perempuan pulang dari kematian
seperti puisi masa perang, ia menolak ditaklukan.
Satu-satunya petunjuk baginya adalah
labirin trauma. Cerita tentang rel kereta, jembatan, terminal.
Serta tiga lembar lusuh berita perkosaan.
Sisanya adalah waktu yang terus surut.
Lupa yang berusaha selalu pasang. Dan perjuangannya.
Seorang perempuan kembali dari kematian.
Ia puisi kemalangan. Ketika nasib buruk membakar mantra
di temaram senjakala.
***