Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Yang Sepi pada Kopi

1 Oktober 2016   21:53 Diperbarui: 1 Oktober 2016   21:57 220 14
Pada kopi pagi,
ada kelam malam berjaga,
dan dingin tabah yang mencintai pahit:
aku.

Pada kopi senja,
ada cerah cinta, kenangan
dan hangat harap yang menolak lesap:
aku.

Aku,
yang sepi dalam genit merah lipstick,
asam tembakau, cerita-cerita.
Doa, gundah gulana,
hingga pertengkaran kata yang membunuh waktu
tanpa pesan.  

Aku,
sunyi,
dipeluk debu rumah kaca.
Kesaksian yang tiada.

Aku,
cangkir.

Tubuh yang enggan mangkir

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun