Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Doa Pilkada

29 September 2016   22:32 Diperbarui: 29 September 2016   22:47 277 22
Di kamar kita yang gerah,
gulat resah gang-gang rapat, bau hitam selokan pekat
ceriwis pilkada pos kamling di tikungan empat,
khianat kuasa yang liat.

Dalam berserah pemulung, pedagang sate padang,
bubur ayam dan reparator payung
serta kesal bocah-bocah yang menendang mimpi ke kereta malang.

Kala birahi baliho, umbul-umbul dan poster gerayangi senja
kau rajin menyimpan kecup tabah,
aku menempel kening di sabarnya. Sebelum kantuk tiba.

“Selamat malam Kekasih, selamat waspada.
Semoga besok tidak banjir janji
dan kita belum digusur lupa politisi.”

Doamu sesudah mimpi.

2016

***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun