Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

[Puisi] Satu Pagi, Sesudah Lebaran

13 Juli 2016   10:58 Diperbarui: 13 Juli 2016   15:48 672 28
ada rintih doa yang menggigil,
di senyap masjid dan tanah lapang
bersama ingatan yang sungsang
berkawin kenangan-jiwa labil

aku, kamu, kita; tentang hari-hari mencari makan
kembali meremas kota, menendang desa
menyinyiri jiwa kalah, menyerapahi doanya
mencerai kasih dari kemanusiaan

aku, kamu, kita; tentang hari-hari sesudah Lebaran
kembali menari ritus kepalsuan, mengurban jiwa pada altar keduniawian

satu pagi, sesudah Lebaran
siapakah sungguh membutuh Ramadan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun