[Bilangan tahun lima puluhan, satu dasawarsa sebelum huru-hara politik-militer meletakkan sebuah negara baru merdeka ke dalam tragedi paling berdarah, sepuluh orang mahasiswa dikirim dari negeri Paman Sam dengan kapal laut. Mereka adalah intelektual muda dari Universitas Harvard, berlayar jauh demi tugas meneliti di sebuah negeri. Negeri itu terletak di sebuah tikungan Asia Tenggara yang baru saja lepas bertahan dari tangan kolonial. Salah satu dari sepuluh orang mahasiswa itu kemudian menulis disertasi yang disebut merupakan karya etnografi sangat lengkap saat itu. Karya etnografi yang menyentuh tema budaya, politik dan agama juga sejarah. Disertasi tersebut menjadi karya besar dan berpengaruh berpuluh tahun kemudian. Mahasiswa itu sebelum akhir hayat dan pegabdian kerja intelektualnya menulis refleksi diri berjudul
After the Fact; Two Countries, Four Decades, One Anthropologist (1995)]
KEMBALI KE ARTIKEL