"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.".(Inilah sepenggal kalimat yang ada dalam catatan saya)
Setelah men-tag catatan di facebook, tenyata banyak yang penasaran bagaimana melihat kejujuran seorang wanita dari matanya (terutama cowok). Menurut kalimat yang ada dicatatan saya itu, wanita yang cantik itu bisa dilihat dari matanya. Lantas teman saya (cowok) pun berkomentar bagaimana melihat wanita yang cantik yang dilihat dari matanya, ciri-cirinya bagaimana. Sontak saya agak kaget dengan pertanyaan seperti itu, lalu dengan iseng saya jawab, untuk tau jawaban itu sama dengan kuliah 2 sks, dan saya tanya dia berani bayar berapa. Teman saya yang satunyapun ikut berkomentar lalu bagaimana kalau cewek itu pakai kaca mata atau pakai helm. Bagi saya itu mah pertanyaan ‘guyon’ (bercanda) dari dia. Saya pun jawab dengan bercanda pula kalau dia pakai kacamata atau helm kan gampang tinggal minta dibuka aja, emang dia astronot apa yang pake helm kemana-mana toh dia kan masih tinggal di bumi ga dibulan. Eh temen sebelahku, nyeletuk kalau ga bisa liat matanya, liat aja mata kakinya, hehehe.
Lalu saya coba untuk berpikir tentang pertanyaan teman saya yang sebelumnya, tentang bagaimana melihat wanita yang cantik itu dari matanya. Cantik yang dimaksud disini ga cuma secara fisik, tetapi hati dan kepribadianya, terutama kejujurannya. Kemudian saya lanjut chat dengan teman saya yang mengajukan pertanyaan itu, karena saya merasa kasihan sama dia juga sih, sepertinya dia benar-benar ingin tahu tentang hal itu. Ehm,, saya jawab saja kalau wanita yang jujur dalam berbicara atau berkata biasanya dia berani menatap mata lawan bicaranya, kecuali wanita yang benar-benar pemalu dan wanita yang benar-benar menjaga pandanagn terhadap lawan jenis, biasanya mereka tidak mau menatap mata lawan jenisnya. Tetapi ada juga wanita yang bila dia menaruh hati pada seorang laki-laki dia jadi pemalu dan tidak berani menatap mata laki-laki tersebut, mungkin karena takut perasaan yang sebenarnya diketahui oleh si dia.
Dia pun membalas chat saya, lagi-lagi dengan pertanyaan yang membuat saya bingung. Begini pertanyaannya “tapi kalau ternyata boong”. Hemm, sedikit garuk-garuk kepala dengan pertanyaan yang dia ajukan, dan saya balas dengan kata-kata yang singkat, sesingkat saya memahami pertanyaannya, “maksudnya???”. Dia pun memisalkan pertanyaannya tadi dengan ilustrasi seperti ini “ada cowok yang tanya sesuatu yang boleh dibilang cukup penting ke cewek . ceweknya berani natap mata cowok tersebut tapi ga taunya jawabannya boong, tu gmana?” (kalau boleh nebak si ni cowok kayaknya nembak si cewek deh, hahaha cuma nebak aja sih). Ehm,,, saya pun coba menjawab pertanyaan dia, ya walaupun bagi saya jawaban yang saya berikan sudah klasik sih. Begini, kejujuran seorang wanita tidak bisa dilihat 100% dari tatapan matanya karena masih ada pepatah yang berbunyi bahwa terkadang pandangan mata itu bisa menipu. Untuk mengetahui kejujuran seorang wanita atau meyakinkan hati dengan kata-kata yang diucapkan seorang wanita bisa dengan mencari informan biasanya dari teman terdekatnya atau orang disekitarnya. Kita juga bisa lihat dari perilaku kesehariannya, apakah sikap yang selama ini dia tunjukkan sesuai dengan apa yang dia katakan. Selain itu kita juga bisa melakukanya dengan uji kejujuran, dan untuk cara yang satu ini indikatornya sulit digenalisir karena kasus dan kondisi yang berbeda.
Kalau boleh sedikit beropini, ketika orang berkata manis maka cenderung kita akan dengan sangat mudah untuk menerimanya dan mempercayainya. Tatapan mata seseorang bisa jadi jendela bagi kita untuk mempercayai apapun yang dikatakan seseorang. Tapi bisa jadi pandangan mata itu pun menipu kita. Jadi teringat pepatah “manis jangan lekas di telan, pahit jangan lekas di muntahkan”, yang artinya kata-kata manis / sanjungan dan pujian jangan cepat dipercayai sebaliknya kata-kata keras / kritik jangan cepat ditolak karena biasanya bermaksud baik. Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari hasil postingan catatan saya adalah, kejujuran seseorang tidak bisa hanya dilihat dari matanya, tapi coba lihatlah orang-orang terdekatnya, track record dan perilakunya sehari-hari.