Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

[Antologi Cerpen] Jugun Ijanfu

17 Agustus 2016   07:56 Diperbarui: 17 Agustus 2016   11:41 87 2
Seperti tambur ditabuh bertubi-tubi, hatiku digendangi iringan peringatan sebuah janji yang menahun, aku tahu akan kah aku diterimanya kembali? Seperti padaku ia mengatakan “kamu pergi untuk kembali”. Itu lah kenyataan yang sebenarnya, soal hatiku yang di cambuk di antara kebohongan dan kejujuran. Morat-marit aku mengatakannya, hanya sehelai puisi yang ku taburkan dalam tuangan kejujuran yang pekat ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun