Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pasar

21 Januari 2012   03:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:37 28 0
kotor

busuk

pengap

bacin

tengik

jijik...

kotornya bekas perjuangan

busuknya aroma kehidupan

pengap sebuah kebersamaan

bacin keringat semangat

tengik menggunung jualan yang tak dilirik

jijik,

swalayan parlente tawarkan persaingan

Ah, bedebah!

pasar kami tersenyum masam,

di sana tangan-tangan kusam tak lelah menopang

untuk tetap tegaknya pasar ini

di sana sebenarnya sumber pangan rakyat!

yang seperti pasar

bacin

tengik

jijik...

tengoklah sebentar di sini

jangan matikan pasar ini!

biarlah menjadi warisan anak cucu kami

Semarang, 2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun