busuk
pengap
bacin
tengik
jijik...
kotornya bekas perjuangan
busuknya aroma kehidupan
pengap sebuah kebersamaan
bacin keringat semangat
tengik menggunung jualan yang tak dilirik
jijik,
swalayan parlente tawarkan persaingan
Ah, bedebah!
pasar kami tersenyum masam,
di sana tangan-tangan kusam tak lelah menopang
untuk tetap tegaknya pasar ini
di sana sebenarnya sumber pangan rakyat!
yang seperti pasar
bacin
tengik
jijik...
tengoklah sebentar di sini
jangan matikan pasar ini!
biarlah menjadi warisan anak cucu kami
Semarang, 2012