Rina memang bukan buronan, bukan  narapida ,akan tetapi  dia menjadi salah seorang yang masuk dalam DPO oleh polisi  social yang bertebaran di dinding media ,tulisan berisi sindiran,hujatan,atau bahkan pujian terhadap rina susah sekali untuk di hitung,jumlahnya sampai ribuan komentar,padahal jika di lihat dari sisi lain,tidak ada kejahatan kemanusiaan yang dilakukan pecinta anjing ini,tidak  seperti Novanto atau Lutfi hasan. Â
Kesalahan yang di lakukan Rina boleh di bilang tidak melanggar hak orang lain, sifatnya sangat pribadi dan urusannya memang lansung dengan  tuhan,dia melepaskan hijab dan memutuskan untuk kembali seperti sebelumnya, berseksi ria dan menikamati hidup dengan caranya sendiri,itu saja, tapi begitulah kita, hoby ngurusin hidup orang.
Meneleaah lebih dalam masalah yang dialami oleh Rina nose, membandingkan dengan kenyataan yang saya lihat di sekeliling dan kehidupan sehari -- hari, membuat saya berpikir,jangan -- jangan Islam saya, sama dengan islamnya rina ,islam yang belang -- belang ,sholat bolong sana bolong sini,pakaian masi compang camping,ketawa juga masi ngakak gak karuan. Â Mungkinkah kami sama -- sama mempermainka agama seperti yang netter bilang,?
Ataukah aku dan yang lain(selain rina) adalah benar, karena melakukaknnya tidak dalam keadaan sebagai orang yang terkenal,? ahh rasanya tidak bijak kalau hanya rina yang menanggung dosa ketidak istoqomaan kami ini.
Dan Jika memang tidak sama, apakah firman tuhan yang mengatakan seruan menegakkan agama , menutup aurat, hanya di peruntukkan untuk rinos seorang? ,sehingga hanya dia yang menjadi bahan olok kaum -- kauaman di hampir seluruh penjuru media  ketika dia tidak melakukan itu,ohh tuhan betapa tidak pedulinya mereka dan aku pada firmanmu  dalam Surat Al-hujarat ayat 11 itu.(Husaini Ahmad)