[caption id="attachment_129784" align="alignnone" width="620" caption="Ilustrasi PNS (Foto By Kompas.com)"][/caption] Libur lebaran yang lumayan panjang ternyata membuat segelintir oknum PNS untuk mangkir dari tugasnya dikutip dari
kompas.com Inspektorat, Satpol PP, dan Badan Kepegawaian di lingkungan Pemprov Jawa Timur, Senin (5/9/2011), melakukan sidak hari pertama kerja dan hasilnya menemukan 1.161 PNS tidak ada di tempat kerja. 1.135 PNS di antaranya dilengkapi keterangan, 26 PNS sisanya tanpa keterangan. Mereka yang tidak ada di tempat tanpa keterangan, menurut Asisten IV Bidang Administrasi Umum Sekdaprov Jawa Timur Ahmad Sukardi, karena izin sakit, tugas luar, atau pindah tugas. ”Surat izin mereka semua ada dan sepengetahuan kepala satuan kerja setempat,” kata Sukardi, bahkan Sukardi memaklumi hal tersebut. Lain lagi cerita dari Makkasar sebanyak 74 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Makassar membolos pada hari pertama kerja, Senin (5/9/201) seperti dikutip
tribun . Mereka diketahui bolos setelah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Makassar memeriksa absensi elektronik, hanya saja dalam dalam kasus ini Sidak yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin bersama Kepala BKD Kota Makassar, Sittiara, Kepala Bagian Umum Pemkot Makassar, Kasim Wahab, Kepala Bagian Humas Pemkot Makassar, Mukhtar Tahir, dan Kabid Kinerja BKD Kota Makassar, A Syahrum bocor ditengah jalan. Akibatnya Sebelum wali kota datang, para PNS itu sudah siap menyambut kedatangan rombongan Sidak. Sementara itu dari Ibu Kota seperti dituliskan
okezone, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI merilis data, sampai jam kerja berakhir, Pegawai Negara Sipil (PNS) di jajaran Pemprov DKI yang tidak masuk tanpa keterangan apapun mencapai 16 orang. Sebelumnya terdapat 9 PNS yang tidak hadir pada hari pertama kerja, saat sidak dilakukan tadi pagi (Senin, 5/9/20110 oleh Sekda DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan dan Ketua BKD DKI Jakarta, Budihastuti. Miris, begitulah yang bisa diucapkan mendengar berita seperti ini, setiap tahun acap kali kita sering mendengar berita oknum PNS yang mencoreng nama PNS. Hukuman dari atasan atau dari peraturan-peraturan yang dibuat seolah tidak membuat jera para Oknum PNS Nakal. Lebih miris lagi ketika kabar tentang penerimaan PNS yang membuat hati makin teriris, kabarnya ada berbagai cara cepat memuluskan untuk mendapatkan kursi empuk PNS, walauapun diberbagai media dikabarkan bantahan terhadap praktik curang tersebut. Sebagai wong cilik saya merasakan bagaimana kesulitannya ketika para PNS di instansi kesehatan belum masuk kerja dihari pertama kerja, padahal ada banyak pasien yang menunggu untuk segera dibantu. Secara pribadi saja gemas dengan ulah Nakal Oknum PNS, bagaimana tidak fasilitas yang diterima mereka seharusnya menjadi cambuk kerja yang profesional melayani masyarakat dan bukan berleha-leha. Saya berharap akan ada perbaikan dari berbagai element untuk mendorong PNS lebih profesional dan tanggung jawab atas apa yang dikerjakannya. Salam Kompasiana
KEMBALI KE ARTIKEL